Duh! Bibit Wortel Berbahaya Asal Cina tak Lalui Proses Karantina



Hasil panen benih wortel asal Cina di Gudang Romokalisari Surabaya yang Minggu (20/8) lalu digerebek Tim Badan Reserse Kriminal Kepolisian Republik Indonesia (Bareskrim Polri) tidak melalui proses karantina, kata pejabat Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP).

Kepala BBKP Surabaya Musyaffak Fauzi kepada wartawan di Surabaya, Rabu (23/8/2017), mengatakan pihaknya turut diajak berkoordinasi oleh Bareskrim Polri, khususnya untuk menelusuri asal muasal kedatangan benih wortel impor ini.

Dari hasil koordinasi bersama Tim Bareskrim Polri, dia mengungkap, benih wortel asal Cina tersebut selama ini diselundupkan melalui Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, yang tentunya tanpa melalui proses perysaratan karantina, dan lolos dari pemeriksaan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Juanda Sidoarjo.

Penyelundupnya diketahui berinisial NF, seorang warga Tulungagung, Jawa Timur, yang telah lama tinggal di Cina.

"NF membawa benih wortel dari Cina ke Surabaya sebanyak dua kali, semuanya melalui Bandara Internasional Juanda, yaitu pada bulan April dan Mei 2017," katanya.

Musyafak mengatakan, terungkapnya benih wortel ilegal itu berawal dari laporan sejumlah petani di Malang kepada Tim Satgas Pangan Bareskrim Polri.

"Hasil panen wortel yang disimpan di Gudang Romokalisari yang digerebek oleh Tim Satgas Pangan Mabes Polri itu berasal dari benih wortel yang ditanam di Wonosobo, Jawa Tengah. Informasinya sempat dicoba ditanam di Batu, Malang, tapi tidak berhasil dan lahannya sekarang ditanami bawang," ucapnya.

Gudang Romokalisari Surabaya yang digerebek Tim Bareskrim Polri, lanjut Musyafak, disewa oleh tersangka berinisial S, yang merupakan pemilik dari dua karung wortel, satu kotak bibit dan wortel, serta satu pak wortel yang siap diedarkan, yang kini semuanya telah diamankan polisi sebagai barang bukti.

Seluruh barang bukti tersebut, lanjut Musyafak, telah dibawa ke Markas Bareskrim Polri di Jakarta untuk dilakukan pengujian oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan, Kementerian Pertanian, Dinas Kesehatan, serta Laboratorium Institut Pertanian Bogor dan dan Sucofindo.

Menurut Musyafak, pengujian dilakukan untuk mengetahui kandungan wortel karena beredar kabar bahwa buah wortel hasil dari benih impor tersebut bisa memengaruhi perkembangan mental terutama terhadap anak-anak.

"Sampai sekarang kami masih menunggu hasil dari pengujian laboratorium tersebut," katanya.

Benih Wortel yang diamankan petugas itu didatangkan dari Cina dan dibudidayakan di daerah Dieng, Jateng dengan Luas 3 hektare dengan masa panen antara 110 sampai 120 Hari. Benih-benih wortel tersebut pernah diuji coba di Kabupaten Batu, Jawa Timur namun tidak berhasil.

Menurut informasi tersebut, dengan hasil panen pertama sebanyak 3,5 Ton, wortel tersebut dapat menyebabkan dan mempengaruhi perkembangan mental terutama terhadap anak.

Pada penggerebekan yang dilakukan pukul 15.30 WIB itu petugas membawa barang bukti sampel berupa dua karung wortel. Satu kotak bibit dan wortel, beserta satu paking wortel yang siap diedarkan.

loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...