Waspada Simbol PKI, Yusril: Dalam Sejarah Warga Bulan Bintang atau Masyumi Sasaran Utama PKI untuk dihabisi


Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, mengingatkan umat Islam agar waspada atas munculnya simbol palu arit di berbagai tempat. Pasalnya, kata dia, munculnya simbol komunis itu tampak seperti sengaja, sistematis, dan makin hari makin meluas.
"Saya menyerukan kepada warga, simpatisan dan pendukung Partai Bulan Bintang khususnya dan umat Islam umumnya agar  berhati-hati dan waspada," tutur Yusril dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi, belum lama ini.
Simbol palu arit yang merupakan lambang komunis dan Partai Komunis Indonesia (PKI), belum lama ini secara tiba-tiba muncul di Madura, dekat pondok pesantren yang besar dan berpengaruh, Pesantren Banyu Anyar dan Darut Tauhid.
Di daerah-daerah lain, kata Yusril, simbol komunis itu sering pula dimunculkan dan menimbulkan keresahan di masyarakat. 

Yusril mengatakan, munculnya simbol komunis itu bisa benar-benar dilakukan oleh anak cucu dan simpatisan PKI zaman dahulu. Namun, kata dia, bisa pula aksi pancingan agar ada keresahan dan kemudian reaksi  dari umat Islam.

"Dalam sejarah politik di negeri kita, warga Bulan Bintang atau keluarga Masyumi adalah sasaran utama PKI untuk dihabisi," tuturnya.

Pembunuhan dan pembantaian terhadap keluarga Masyumi, kata dia, mulai terjadi sejak Peristiwa Madiun pada 1948. Pembunuhan terus berlanjut secara sporadis sampai Masyumi dibubarkan pada 1960, yang salah satu penyebabnya adalah sikap anti-komunis dan anti-nasakom yang dipaksakan untuk diterima di zaman itu.

Bangsa Indonesia, lanjut dia, sedang diuji dan diobok-obok dimulai dengan keresahan dan menumbuhkan rasa curiga satu sama lain. Kecurigaan ini nilainya, lama kelamaan bisa memancing bentrokan. 

"Inilah yang dinamakan konflik sosial yang mendorong terjadinya perang saudara. Kalau bangsa ini terpecah belah, dengan mudah negara ini jatuh pada kekuatan-kekuatan asing," ujarnya.

Sejalan dengan amanat ketetapan MPRS tahun 1966 yang hingga kini masih berlaku, kata Yusril, pemerintah seharusnya bersikap tegas menindak penyebar simbol-simbol komunisme yang meresahkan masyarakat.

Arahan seperti itu, kata Yusril, seharusnya datang dari Presiden dan dilaksanakan secara konsisten oleh aparat penegak hukum di seluruh Tanah Air.

"Jangan keadaan seperti ini dibiarkan berkembang dalam masyarakat kita," pungkas Yusril.


sumber : jitunews

loading...

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

loading...