KH Didin Hafidhuddin: Pemimpin yang Baik Suka Berjamaah di Masjid
Terkait masalah kepemimpinan, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof Dr KH Didin Hafidhuddin mengingatkan umat Islam agar memiliki kriteria pemimpin sesuai ajaran Islam. Menurutnya, pemimpin yang baik adalah yang suka shalat berjamaah di masjid.
"Kita tidak boleh menitipkan masalah umat kepada pemimpin yang jarang ke masjid. Tetapi kita pilih orang yang track recordnya jelas dia ahli masjid, kalau tidak begitu maka tidak akan pernah bisa memperbaiki keadaan," jelas Kyai Didin dalam sebuah kajian di Bogor, Ahad (27/9/2017).
Menurutnya, gemerlap dunia itu luar biasa godaannya, dan godaan tersebut bisa diatasi kalau pemimpin selalu bersama kaum muslimin di masjid.
Sesuai petunjuk Alquran, Kyai Didin juga menjelaskan bahwa sesungguhnya pemimpin kaum muslimin adalah Allah dan RasulNya serta orang-orang beriman yang menegakkan shalat.
"Kenapa shalat yang pertama, karena shalat itu indikator kebaikan. Kalau beres shalatnya maka beres yang lainnya, beres janjinya, beres akhlaknya, beres muamalahnya, beres keluarganya. Tetapi kalau shalatnya rusak maka akan rusak amal perbuatan lainnya. Dia berjanji seenaknya, kalau dalam kampanye biasanya itu janji-janjinya luar biasa," ungkapnya.
Selain menegakkan shalat, lanjut Kyai Didin, pemimpin yang baik juga suka berzakat. "Artinya dia tidak bakhil dan rela berkorban serta maunya yang halal saja. Setelah itu, pemimpin yang baik adalah mereka yang rukuk sujud bersama-sama kaum muslimin," imbuhnya.
Oleh karenanya, Guru Besar IPB itu mengingatkan umat Islam untuk merubah cara pandang terkait masalah keumatan ini. "Ini adalah masalah masa depan kita, persepsi kita harus dirubah, jangan sampai kita memilih pemimpin yang masuk kategori munafik," pesannya.
"Insyaallah Allah akan memberikan kepada kaum muslimin kemenangan ketika kita punya prinsip yang kuat, dan mudah-mudahan kita terus jadi orang yang Istiqomah dalam kebaikan dan juga ahli masjid," tandas Kyai Didin.
loading...
loading...