Untuk Jadi Ketua, Anggota Gangster Harus Berani Bacok Lawan Hingga Tewas
Untuk menjadi ketua sebuah geng motor, maka seseorang harus berani melukai, bahkan membunuh musuhnya. Hal tersebut dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono.
“Yang jadi ketua kelompok itu yang berani bacok sampai korbannya meninggal,” kata Argo di Gedung Humas Polda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (30/5/2017).
Argo juga mengakui bahwa persaingan untuk menjadi ketua geng motor cukup ketat. Biasanya yang ditunjuk menjadi ketua adalah mereka yang telah berhasil melukai atau membunuh korbannya.
“Nanti dia dengan membawa kendaraan sajam itu digoreskan aspal, nanti ketemu orang duduk-duduk ngopi, terus langsung turun dan menyabetnya,” tutur Argo dengan seragam lengkap kepolisiannya.
Menanggapi hal ini, Argo pun meminta agar pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat untuk mencari solusi bersama-sama untuk meredam aksi-aksi kejam yang kian marak ini.
“Ini yang harus kita cari solusi bersama-sama dengan masyarakat dan stakeholder yang lain agar tidak kembali lagi seperti itu,” tutup Argo.
Seperti dikabarkan sebelumnya, polisi pada sepekan lalu, telah menangkap sejumlah anggota geng motor yang kerap menimbulkan kericuhan di tengah masyarakat. Adapun geng motor yang telah diciduk pihak berwajib adalah, Jepang (Jembatan Mampang), Amerika (Anak Merdeka Kalisari), Akatsuki Gangster, Kampung Baru All Stars, Jatiwaringin All Stars, dan AFZ.
sumber : kriminalitas
loading...
loading...