Penulis Bayar Pajak Royalti 15%, Pengamat: Keuangan Rezim Jokowi Kolaps?



Pajak profesi penulis yang besarannya 15% memunculkan masalah baru. Sejumlah penulis senior seperti Tere Liye dan Dewi Lestari memprotes tarif pajak royalti bagi penulis buku tersebut. Bahkan dikatakan kebijakan pajak itu mencekik profesi penulis.

Kepada intelijen (08/09), pengamat politik Muhammad Huda mempertanyakan kebijakan pembebanan pajak itu. “Keuangan Rezim Jokowi mulai kolaps? Sehingga semua dibebani pajak ‘berat’ termasuk profesi penulis,” tanya Huda.


Huda mengingatkan, ambisi pembangunan infrastruktur seharusnya tidak membebani rakyat yang diwajibkan membayar pajak yang tidak semestinya. “Keuangan negara dibebankan kepada rakyat dengan pajak karena ambisi Jokowi dalam pembangunan infrastruktur? Membangun infrastruktur agar terlihat hasil pembangunan dan bisa terpilih lagi dua periode?" tanya Huda.

Menurut Huda, rakyat ikut menanggung keuangan negara karena perencanaan keuangan negara yang buruk. “Semua dipajaki karena tanpa perencanaan keuangan yang matang, sehingga negara bobol dan rakyat ikut menanggung," tegas Huda.

Di sisi lain, kata Huda, pembangunan infrastruktur dengan membebankan keuangan kepada rakyat justru akan menghambat Jokowi di Pilpres 2019. "Rakyat justru merasakan beban hidup di era Jokowi. Semua dikenai pajak, subsidi dicabut," jelas Huda.

Soal infrastruktur, Huda mengkhawatirkan, beberapa proyek ambisius infrastruktur Jokowi mangkrak karena tidak adanya dana dari negara. "Bisa jadi proyeknya mangkrak. Beberapa proyek Jokowi sudah ada yang mangkrak. Proyek kereta di Kalimantan yang kerja sama dengan Rusia tidak ada tindaklanjutnya," pungkas Huda.

[ito]
loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...