Disangka Demo, Mobil Penuh Pria Berpeci Ternyata Rombongan Pengantin



Mobil rombongan pengantin tak luput dari razia polisi karena sempat disangka akan berangkat ke Candi Borobudur untuk menggelar unjuk rasa solidaritas muslim Rohingya. Apalagi, di dalam mobil terdapat banyak pria mengenakan peci dan beberapa perempuan berkerudung.

Seolah tak ingin kecolongan, polisi terus mengintensifkan razia di jalur pantura Demak, Jawa Tengah. Puluhan personel polisi dikerahkan untuk menghentikan dan memeriksa mobil-mobil pribadi dan bus yang melintas.

Dengan cermat, petugas menanyakan tujuan berkendara dan barang bawaan di dalam mobil. Seperti saat menggelar razia di daerah Mijen perbatasan Jepara-Demak.

Polisi sempat mencurigai sebuah mobil berukuran besar yang biasa digunakan untuk mengangkut penumpang. Mobil yang mengangkut banyak pria berpeci warna hitam itu pun berhenti tepat di depan beberapa anggota polisi.

Tanpa dikomandoi, seorang polisi langsung memeriksa kelengkapan dokumen kendaraan serta identitas pengemudinya. Sementara personel lainnya meminta pintu mobil dibuka agar bisa melihat barang bawaan di bagasi. Kaca jendela juga diminta dibuka untuk melihat jumlah penumpang.

Meski dengan suara pelan yang dibalut senyum, namun pertanyaan polisi lugas. Mendapat serentetan pertanyaan itu, pengemudi menjawab membawa rombongan dari Jepara menuju Demak untuk menghadiri acara pernikahan. Tak puas dengan jawaban itu, polisi kembali mengungkapkan pertanyaan yang sama kepada penumpang.

Seorang pria berkumis dengan setelan batik dan peci hitam, menjawab ramah pertanyaan polisi. Pria itu meyakinkan semua penumpang di dalam mobil adalah rombongan pengantin yang hendak menuju Kecamatan Dempet, Demak. Mereka sengaja memilih jalan tersebut karena rute terdekat hingga ke lokasi tujuan.

"Tadi saya sendiri yang menanyakan kepada rombongan itu, tujuan ke mana dan kenapa membawa banyak penumpang. Mereka adalah rombongan pengantin ke Dempet. Makanya rute yang dipilih di sini, menuju arah Demak Kota dulu," kata Kabag Ops Polres Demak, Kompol Sutomo, Jumat (8/9/2017).

Meski mendapat jawaban itu, polisi tetap memastikan rombongan tersebut bukan menuju Magelang untuk berunjuk rasa di Candi Borobudur. Dalam perbincangan itu, polisi menyatakan unjuk rasa di kawasan Candi Borobudur dilarang karena merupakan situs nasional.

Setelah dipastikan, mobil tersebut bukan tujuan Magelang, polisi mempersilakan pengemudi kembali melanjutkan perjalanan. Sementara anggota polisi lainnya tampak sibuk menghentikan mobil-mobil lain dan memeriksanya.

Selain memastikan tak ada kelompok massa yang bergerak ke Magelang, razia itu juga sekaligus mencegah peredaran minuman keras (miras). Mobil boks dan bak terbuka digeledah untuk mencari miras serta senjata tajam (sajam) maupun senjata api (senpi). 

[sn]
loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...