Kekerasan di IPDN Terjadi Lagi, Mendagri: Tolong Jaga Harga Diri sebagai Kampus Revolusi Mental
Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, meminta pengurus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) untuk lebih meningkatkan kedisiplinan di lingkungan kampus menyusul insiden pemukulan seorang praja oleh sepuluh rekannya baru-baru ini.
"Saya minta kepada Sekjen (Kemendagri) untuk menegakan disiplin dan aturan yang ada pada seluruh komponen Kemendagri, BNPP termasuk IPDN kemarin ada pemukulan 10-an praja IPDN harus ditindak tegas," kata Tjahjo, di Jakarta, Senin (28/8).
"Jangan diberi kesempatan, jangan diberi kelonggaran sanksi. Ini mengganggu kehormatan IPDN khususnya Kemendagri," tambahnya.
Instruksi Tjahjo tersebut tentunya sangat beralasan. IPDN yang juga dikenal sebagai 'kampus revolusi mental' nantinya diharapkan mampu mencetak para calon praja yang kompeten dan akan menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Jika kejadian tidak terpuji tersebut terus terjadi, tentu saja akan merusak citra IPDN dan Kementrian Dalam Negeri. Sebagai calon ASN, harus bersikap tegas dan mau mematuhi aturan yang ada.
"Harus dijaga kehormatan harga diri sebagai lembaga revolusi mental khususnya calon Pegawai Negeri Sipil," kata Tjahjo lagi.
Untuk diketahui, diduga terlibat cekcok soal asmara, seorang praja IPDN menjadi sasaran amuk sepuluh rekannya. Pihak IPDN mengaku sudah memberikan sanksi terhadap pihak-pihak yang terlibat: lima orang dihukum skors selama enam bulan, lima orang diturunkan pangkat dan tingkatnya, satu orang pendamping diberhentikan dari pekerjaannya.
loading...
loading...