Duh! Ada 24 BUMN Merugi Hingga Semester I, Ini Daftarnya
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melansir sebanyak 24 perusahaan pelat merah membukukan kerugian sepanjang separuh pertama tahun ini. Namun, jumlah ini tercatat turun ketimbang periode yang sama tahun lalu di mana perusahaan BUMN yang merugi mencapai 27.
Sekretaris Kementerian BUMN Imam A Putro menyebut, tiga BUMN yang berhasil keluar dari status BUMN merugi, antara lain PT Djakarta Lloyd (Persero), PT Nindya Karya (Persero), serta PT Varuna Tirta Prakasya (Persero).
"Berbagai cara untuk merestrukturisasi BUMN yang terus merugi, salah satunya, yaitu lewat holding," ujarnya, Selasa (29/8).
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro bilang, di luar kategori perusahaan yang merugi, lembaganya juga mencatat sejumlah BUMN yang 'sakit' sehingga tidak dapat beroperasi. Salah satunya, yakni PT Kertas Leces (Persero) dan PT Merpati Nusantara Airlines (Persero).
"Kami menargetkan akhir tahun ini, hanya tersisa Merpati saja yang tercatat merugi dan sakit," terang Aloysius.
Kementerian BUMN mencatat aset perusahaan pelat merah per semester I 2017 mencapai Rp6.694 trillun. Jumlah tersebut naik Rp700 triliun jika dibandingkan dengan semester I tahun lalu yang sebesar Rp5.994 triliun.
Dengan total aset tersebut, maka ekuitas yang berhasil dihimpun BUMN pada semester I lalu, yakni mencapai Rp2.297 trillun atau tumbuh Rp220 triliun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp2.077 triliun.
"Sementara, untuk laba, BUMN mengantongi Rp87 triliun. Kami menargetkan perolahan laba tahun ini bisa mencapai Rp197 triliun," imbuh dia.
Dari pasar modal, per 31 Juli 2017, kapitalisasi pasar BUMN telah mencapai Rp1.680 triliun atau sebanyak 26,24 persen. Pencapaian ini tercatat tumbuh 1,2 persen ketimbang Juli tahun lalu.
BUMN dengan kapitalisasi pasar terbesar masih dipegang oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, serta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Sepanjang semester I, BUMN juga telah menyumbang penerimaan negara dengan setoran pajak senilai Rp97 triliun dan dividen sebesar Rp32 triliun. Realisasi dividen tersebut sudah ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Rp42,7 triliun, termasuk dividen interim yang disetor tahun 2016, yakni sebesar Rp1,5 triliun.
- PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
- Perum Bulog
- PT Berdikari (Persero)
- PT Indofarma (Persero) Tbk
- PT Energy Managementa Indonesia (Persero)
- PT Hotel Indonesia Natour (Persero).
- PT Pos Indonesia (Persero)
- Perum Produksi Film Negara
- PT Aneka Tambang (Persero) Tbk
- PT Balai Pustaka (Persero)
- PT PAL Indonesia (Persero)
- PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero)
- PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
- PT Boma Bisnis Indra (Persero).
- PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)
- PT Dirgantara Indonesia (Persero)
- PT Amarta Karya (Persero)
- PT PDI Pulau Batam (Persero)
- Perum Damri
- PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
- PT Danareksa (Persero)
- PT Pengembangan Armada Niaga Nasional (Persero)
- PT Iglas (Persero)
- PT Istaka Karya (Persero)
sumber: CNN
loading...
loading...