Wakapolri: WNA Cina Masuk ke Indonesia Pakai Paspor, Tapi Dikoordinir Broker



Sebagian WN Cina yang terlibat melakukan kejahatan dunia siber tidak bisa menunjukkan paspor kepada penyidik. Padahal, mereka sudah melakukan aksinya di Indonesia sekitar satu tahun.
Wakapolri Komjen Syafruddin menduga ada broker yang menyimpan paspor puluhan WNA tersebut. Dugaan ini pun tengah ditelusuri pihaknya.
“Mereka masuk pasti pakai paspor, tapi dikoordinir oleh brokernya. Nah dia jadi kelihatannya enggak bawa paspor,” kata Syafruddin kepada wartawan di Jakarta, Minggu (30/7/2017).
Syafruddin mengaku kasus ini masih dalam pengembangan tim satgasus Polri. Apalagi kejadian seperti ini sudah sering terjadi. Dan para pelaku selalu saja menjadikan Indonesia sebagai base camp.
“Jadi ini kejadian yg sudah tahun lalu, jadi memang Polri intensif ungkap itu karena banyak korban di dalam negara kita maupun negara asal pelaku, karena mereka bukan Indonesia,” tambahnya.
92 WNA Cina yang melakukan tipu-tipu di Indonesia ternyata sering berpindah lokasi. Awalnya, mereka menjalankan aksi jahat ini di Denpasar. Karena merasa aman, para penjahat ini akhirnya ‘membuat cabang’ di Surabaya dan Jakarta.
Selain melakukan kejahatan, cara mereka masuk ke Indonesia pun iligal dan menyalahi keimigrasian. Sebab 74 WNA di antaranya datang ke Tanah Air tanpa kelengkapan paspor.
loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...