Kembali Berulah, Boni Hargens Sebut Habib Rizieq Diboncengi ‘Sengkuni’ Barisan Sakit Hati
Pengamat Politik Boni Hargens menyindir sejumlah orang yang mengadukan dugaan kriminalisasi yang dilakukan pemerintah kepada para ulama ke Komnas HAM. Menurut Boni, kelompok massa yang mengatasnamakan alumni 212 itu adalah barisan sakit hati.
“Ini kan semua para sengkuni barisan sakit hati yang tak puas dengan kemenangan Pak Jokowi, lalu sekarang mau memboncengi kelompok kelompok garis keras ini. Jadi mendompleng gerakan radikal untuk gerakan 2019,” kata Boni kepada Kriminalitas.com di Jakarta, Sabtu (29/4/2017).
Menurut Boni, kelompok yang dikomandoi politikus senior, Amien Rais ini mempunyai ambisi untuk kembali berpengaruh di pemerintahan dengan memboncengi isu penangkapan sejumlah tokoh ormas Islam.
“Ini para sengkuni, para politisi-politisi pecundang yang enggak mau ada pemerintah yang bersih dan tegas,” ucapnya.
Salah satunya, menurut Boni adalah dengan memboncengi gerakan massa pimpinan Habib Rizieq Shihab untuk mewujudkan ambisi mereka.
“Supaya nanti mereka menjadi presiden, tentu Rizieq akan dibuang. Karena demokrasi kita bukan demokrasi agama, ini bukan teokrasi,” tutup Boni.
Sebelumnya, Ketua Presidium Alumni 211, Ansufri ID Sambo menyebut pemerintah sudah melanggar HAM dalam sejumlah proses penangkapan dan hukum terhadap ulama dan tokoh agama. Menurut Ansufri, semua pelanggaran itu berlangsung terencana dari rezim Presiden Joko Widodo.
“Banyak sekali, yang pertama terhadap Ketua GNPF, Bachtiar Nasir, dengan segala macam dalihnya. Begitu juga dengan Munarman, begitu juga dengan Habib Rizieq Shihab yang 15 laporan diungkap semua,” kata dia di kantor Komnas HAM, Jumat (28/4) lalu.
loading...
loading...