Setya Novanto Mangkir dari Sidang e-KTP karena Alasan Kesehatan



Ketua DPR Setya Novanto mangkir bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta hari ini. Setya Novanto seharusnya akan bersaksi untuk terdakwa korupsi e-KTP, Andi Agustinus alias Agung Narogong. 

Juru bicara KPK, Febri Diansyah, menyatakan Novanto kembali mangkir dari panggilan KPK lagi-lagi karena alasan kesehatan.

"Jaksa KPK sudah menerima surat dari pihak Setya Novanto, bahwa yang bersangkutan tidak bisa memenuhi panggilan. Jadi Novanto hari ini jadwal Medical Check up (MCU)," ujar Febri dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/10).

Sementara itu terkait ketidakhadiran saksi lainnya yaitu Ganjar Pranowo, menurut Febri Gubernur Jawa Tengah itu mangkir karena ada urusan kedinasan.

"Sedangkan Ganjar Pranowo tidak hadir karena harus menghadiri kegiatan kenegaraan di Semarang," kata Febri.

Untuk diketahui, Andi Narogong menjadi salah satu nama yang paling banyak disebut dalam surat dakwaan korupsi proyek e-KTP. Sebab Andi punyai peran aktif dalam kasus ini.

Andi disebut merupakan pengusaha yang kerap menjadi rekanan Kementerian Dalam Negeri. Saat anggaran proyek ini masih diusulkan, Andi menyatakan kesiapannya untuk memberi uang kepada sejumlah anggota DPR guna memperlancar pembahasan anggaran.

Andi tercatat ikut dalam berbagai pertemuan dengan beberapa anggota DPR. Tak hanya Novanto, tapi juga Anas Urbaningrum, dan Muhammad Nazaruddin, hingga pada akhirnya tercapai kesepakatan DPR untuk menyetujui anggaran proyek e-KTP sesuai --grand design tahun 2010-- sekitar Rp 5,9 miliar. 

Dalam surat dakwaan KPK, Andi bersama Novanto disepakati bersama akan mendapatkan bagian sebesar Rp 574,2 miliar dari anggaran tersebut. 

Andi juga disebut ikut terlibat dalam tender proyek e-KTP, termasuk pengaturan agar tender dimenangkan konsorsium PNRI. Pengaturan dilakukan di ruko milik Andi di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan. 

Dalam beberapa pertemuan itu sebelumnya, sudah diatur perihal barang-barang yang akan dibeli untuk keperluan proyek beserta penggelembungan harganya.

sumber: kumparan


loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...