Wanita Rohingya ini Melahirkan dalam Perjalanan ke Bangladesh



Puluhan ribu muslim Rohingya terus berdatangan ke Bangladesh. Sekitar 80 persen pengungsi itu adalah wanita dan anak-anak. Mereka dipaksa keluar dari tanah kelahiran di Rakhine, Myanmar karena kekejaman tentara dan biksunya.

Untuk sampai ke tapa batas Myanmar-Bangladesh, mereka harus melakukan perjalanan panjang, butuh waktu berhari-hari untuk sampai ke tenggara Bangladesh.

Salah satu pengungsi itu adalah Tahera Begum (22). Dalam kondisi hamil berat dia pergi mengungsi dan melahirkan anak keduanya di sebuah hutan dalam perjalanan menuju perbatasan.

“Itu adalah hal tersulit yang pernah saya lakukan,” kata Tahera Begum, seperti dikutip AL Jazeera, Senin (11/9).

Sejumlah pengungsi juga bercerita bagaimana kejamnya pasukan keamanan Myanmar dan kelompok biksu Budha yang membantai muslim Rohingya.

“Siapa yang akan menyelamatkan kita?” Halima dengan putus asa bertanya setelah mengingat bagaimana dia dipukuli oleh gerombolan di depan anak-anaknya saat melarikan diri ke perbatasan.

Rohingya, sebuah kelompok etnis yang mayoritas beragama Islam, yang telah tinggal di Negara Bagian Rakhine di Myanmar selama berabad-abad, telah mengalami puluhan tahun represi di bawah mayoritas Buddhis di negara tersebut.

Dilucuti kewarganegaraan mereka oleh junta militer pada tahun 1980an, mereka telah mengalami pembunuhan, penyiksaan dan pemerkosaan massal, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Sejauh ini, setidaknya 270.000 orang Rohingya telah melarikan diri sejak 25 Agustus, sehingga jumlah yang mencari perlindungan di Bangladesh sejak Oktober 2016 sampai lebih dari 450.000 orang. 

sumber: swamedium
loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...