Terjebak di Perbatasan, Pengungsi Rohingya Dilaporkan Kekurangan Pasokan Makanan



Bentrokan antara militer Myanmar dan warga etnis Rohingya menimbulkan permasalahan kemanusiaan baru. Saat ini, setidaknya ada puluhan ribu warga Rohingya yang mencoba untuk keluar dari daerah konflik di negara bagian Rakhine.
Menurut kabar yang dirilis CNN, para pengungsi tersebut saat ini masih terjebak di perbatasan Myanmar tanpa pasokan makanan dan obat-obatan. Hal tersebut disebabkan oleh operasi militer besar-besaran yang dilakukan oleh pemerintah Myanmar sejak akhir Agustus silam.
Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan, sampai saat ini diperkirakan ada lebih dari 73.000 Rohingya yang mencoba untuk melarikan diri ke Bangladesh sejak Minggu (3/9/2017).
Puluhan ribu warga Rohingya saat ini juga dilaporkan tengah terjebak di Sungai Naf, tepatnya di kota Maungdaw dan Rathedaung yang merupakan perbatasan Myanmar dan Bangladesh.
“Mereka yang saat ini terancam nyawanya harus segera diselamatkan dan tak boleh ditunda-tunda,” ujar badan kemanusiaan Jaringan Hak Asasi Manusia burma, Kyaw Win, seperti dikutip dari CNN, Senin (4/9/2017).
Seperti dikabarkan sebelumnya, Myanmar tengah mendapatkan sorotan tajam dari dunia internasional, menyusul aksi kekerasan terhadap warga etnis minoritas Rohingya. Pasalnya pada bulan Agustus silam, militer Myanmar dikabarkan membakar sejumlah rumah di perkampungan warga Rohingya.
Militer Myanmar berdalih, aksinya tersebut adalah untuk mencari kaum ekstremis Rohingya yang telah melakukan penyerangan terhadap otoritas Myanmar.

loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...