Suu Kyi: Konflik di Rakhine Disebabkan Pemberitaan yang Salah
Pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi kembali angkat suara mengenai krisis yang terjadi di negara bagian Rakhine. Menurut Suu Kyi, konflik berdarah yang menimpa warga minoritas Rohingya disebabkan oleh kesalahan penyampaian berita.
Seperti dirilis Reuters, Suu Kyi menilai operasi militer di negara bagian Rakhine adalah untuk menjaga kestabilan wilayah tersebut dan juga negara Myanmar. Pasalnya, aksi terorisme marak berasal dari kawasan tersebut.
“Pemerintah telah melakukan aksi untuk membela warga di Rakhine dengan cara dan metode terbaik yang bisa kami lakukan,” ujar Suu Kyi lewat akun Facebook resmi pemerintah Myanmar.
Suu Kyi juga mengutuk beredarnya hoax dan berita-berita yang meleset mengenai kondisi yang terjadi di Rakhine. Secara khusus, Suu Kyi menuding Wakil Perdana Menteri Turki yang telah memposting sebuah gambar yang memperlihatkan kondisi warga Rohingya.
Namun gambar tersebut akhirnya dihapus oleh yang bersangkutan. Pasalnya, sosok-sosok yang berada di gambar tersebut dipastikan bukanlah warga Rohingya.
“Berita-berita bohong semacam ini adalah contoh dari kesalahan dalam pemberitaan yang justru akan memperkeruh masalah dan memperburuk hubungan Myanmar dengan dunia internasional,” pungkas Suu Kyi.
Seperti dikabarkan sebelumnya, sebuah kericuhan terjadi di Rakhine sejak beberapa hari lalu. Kericuhan ini dimulai dari serangan yang dilakukan sejumlah ekstremis Rohingya terhadap puluhan anggota kepolisian dan militer Myanmar.
Menanggapi hal tersebut, Myanmar langsung mengerahkan sejumlah pasukan untuk menyerbu desa warga Rohingya di negara bagian Rakhine. Dalam penyerbuan tersebut, setidaknya 400 warga Rohingya tewas dan ratusan ribu lainnya dilaporkan langsung mengungsi ke Bangladesh.
sumber: kriminalitas
loading...
loading...