Sejarah Rohingya Ini Perlu Dibaca Bani Serbet agar Tidak Asal Fitnah
Di saat umat Islam bergerak untuk membela Muslim Rohingya dengan donasi, doa dan aksi, sekawanan akun yang ditengarai sebagai Bani Serbet justru nyinyir dengan menyebut Rohingya sebagai imigran gelap atau “anak kos yang minta hak waris.”
“Rohingya itu kan warga Bangladesh yang mengungsi ke Myanmar, terus minta status kewarganegaraan di Myanmar, Wajar saja ditolak Miyanmar, tidak berkontribusi bagi Miyanmar,” kata Bambang Lukito.
“Kalo ada anak kost, ikut minta jatah waris, apa itu hak nya?,” kata Wis1512.
“Imigran ilegal dari Bangladesh buat rusuh di myanmar dan ujung ujungnya bilang korban yang tertindas bawa bawa nama agama. Cocok rek. Dari dulu saya memang gak percaya media yang menulis negatif tentang pemerintah myanmar,” kata King.
“Sudah nempati tanah orang secara ilegal... buat rusuh lagi... wajarlah tuan rumah marah... anehnya lagi... kita kok mencampuri urusan negara orang... ndak tahu gimana tipikalnya orang Rohingya... malaysia aja tobat tobat nerimanya,” kata Adik007.
Benarkah tuduhan mereka? Sejarah kronologis Muslim Rohingya ini perlu dibaca:
Abad 8
Muslim pertama kali tiba di Kerajaan Arakan (sekarang Negara Bagian Rakhine).
Jika dihitung saat ini, artinya muslim Rohingya telah 13 abad berada di Arakan (Rakhine).
Abad 16-17
Pasukan Arakan melancarkan serangan ke wilayah tetangganya, Bengali. Muslim Bengali yang ditawan, dibawa ke Arakan.
1785
Kerajaan Burma menaklukkan Arakan.
1825
Inggris menaklukkan Arakan.
1825-1942
Muslim tiba dari Bengal ke Arakan.
1942
Pertempuran sengit pecah antara Muslim dan kaum Buddhis Arakan.
1948
Burma, kini disebut Myanmar, meraih kemerdekaan dari Inggris.
1982
Rohingya tidak diakui sebagai salah satu dari 135 etnis resmi di Myanmar. Pemerintah juga menolak memberi kewarganegaraan kepada orang-orang Rohingya.
1990
Sekitar 200 ribu Muslim Rohingya yang telah mengungsi ke Bangladesh dipaksa kembali ke Myanmar.
2013-2015
Menggunakan perahu-perahu kayu, puluhan ribu Muslim Rohingya melakukan eksodus ke berbagai negara seperti Thailand, Malaysia, dan Indonesia untuk menyelamatkan diri.
2017
Ratusan ribu Muslim Rohingnya menyelamatkan diri ke perbatasan Bangladesh-Thailand setelah pembantaian besar-besaran di wilayah mereka.
Catatan sejarah Muslim Rohingya lebih lengkap bisa dibaca di Republika. [tby]
loading...
loading...