Jangan Sampai Ada Anggapan Budi Gunawan Siapkan Tentara Bayaran



Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol. Budi Gunawan didesak untuk mengklarifikasi langsung soal impor senjata api sebanyak 5 ribu pucuk.

Demikian diungkapkan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Arief Poyuono kepada redaksi, Rabu (27/9).

Penjelasan itu harus diklarifikasi langsung kepala BIN di hadapan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

"Institusi BIN yang dipimpin jenderal dari polisi yang dituduh mengimpor 5 ribu pucuk senjata juga harus menjelaskan ke Panglima dan Kapolri agar semuanya clear," ujar Arief.

Hal itu menurutnya untuk menghindari adanya prasangka yang menimbulkan ketegangan di institusi bersenjata termasuk dengan lembaga intelijen.

"Sebab jika tidak, akan terkesan Budi Gunawan sedang menyiapkan agen-agen BIN menjadi mirip pasukan under water atau tentara bayaran," pungkas Arief.

Rame-rame soal senjata ini bermula Jumat lalu saat Panglima TNI menyebut ada institusi tertentu yang akan membeli 5 ribu pucuk senjata dengan mencatut nama Presiden. Gatot bilang, data tersebut akurat. Sontak saja, omongan Gatot ini bikin geger.

Tak ingin bola makin liar, Minggu sorenya, Menkopolhukam Wiranto menggelar keterangan pers. Kepada wartawan, Wiranto menyampaikan tidak ada pemesanan 5.000 senjata. Setelah diklarifikasi ke pihak-pihak terkait, yang ada adalah BIN memesan 500 pucuk senjata laras pendek untuk keperluan pendidikan.

Karena senjata tersebut bukan spek militer, BIN tidak izin ke Mabes TNI tetapi ke Mabes Polri. Dan prosedur tersebut sudah dilakukan. 

[rmol]
loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...