Berang, Nasdem: Fadli Zon Banyak Bicara, Kerjanya Cuma Mencela



Kritik dari Wakil Ketua DPR Fadli Zon kepada pemerintah dalam menyikapi krisis kemanusiaan terhadap etnis rohingya di Rakhine, Myanmar, membuat Nasdem jengkel.

Wakil Ketua Fraksi Nasdem DPR Irma Suryani Chaniago menilai kritik yang disampaikan Fadli Zon sudah terkesan memojokkan pemerintah. Baginya, sikap Fadli sudah keterlaluan dan tidak mencerminkan kenegarawanan.

Irma bahkan mengkritik balik pentolan Gerindra tersebut. Kata dia, sebagai wakil ketua DPR, belum terlihat ada bantuan konkret Fadli terhadap Rohingya. Misalnya, melakukan pertemuan diplomatik, mengirim logistik, atau mengirim obat-obatan kepada para pengungsi Rohingnya.

"Fadli Zon banyak bicara tidak banyak kerja. Sebagai wakil ketua DPR, apa yang sudah dia lakukan untuk bantu Rohingnya? Tidak bijak sebagai wakil ketua DPR kerjanya cuma mencela," cetusnya, Minggu (10/9).

Irma mengaku tidak alergi mendengar kritik. Sebagai oposisi, memang wajar Fadli dan Gerindra mengkritisi Pemerintah. Hanya saja, dia mengharapkan kritikan yang dilontarnya dibarengi data dan fakta. Bukannya kritik membabi buta tanpa solusi.

Kata anggota Komisi IX ini, pemerintah sudah melakukan tugas dalam mengatasi krisis kemanusiaan Rohingya. Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sudah datang ke Myanmar dan menemui Aung San Suu Kyi untuk membahas masalah itu. 

Dengan langkah itu, seharusnya pemerintah mendapat apresiasi, bukan malah dicela. Sebab, sikap pemerintah mendapat respons positif dari Myanmar.

"Oposisi yang kredibel itu harus mampu juga berbuat, bukan cuma kritisi tanpa solusi. Apalagi cuma berisik. Masalah kemanusiaan kok dijadikan komoditi politik menyerang pemerintah. Ini sangat tidak elegan," pungkasnya.

Fadli sempat mengkritik langkah pemerintah Indonesia dalam menangani kasus kekerasan di rohingya. Menurutnya, pemerintah terlalu lamban menyikapi kasus tersebut. 

"Isu ini memang isu yang nyata dan isu yang ada. Kalau misalkan ada kritik terhadap pemrintah yang dianggap lamban dan tidak merepresentasikan, saya juga ikut mengkritik. Kita ikut mengkritik, karena reaksi kita yang termasuk lamban," ujarnya.

sumber: rmol
loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...