ARSA Umumkan Gencatan Senjata Sebulan



Para pejuang Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) telah mengumumkan opsi gencatan senjata unilateral selama sebulan. Gencatan bertujuan untuk memberi ruang kepada kelompok-kelompok bantuan guna menangani krisis kemanusiaan di negara bagian Rakhine itu.

“ARSA sangat menganjurkan semua organisasi kemanusiaan yang peduli untuk melanjutkan bantuan kemanusiaan mereka kepada semua korban krisis kemanusiaan, terlepas dari latar belakang etnis atau agama selama periode gencatan senjata,” katanya pada Sabtu (09/09).

Mengenai opsi gencatan senjata ini, tentara Myanmar belum memberikan tanggapan, namun akan sulit bagi mereka untuk menolak gencatan senjata tersebut.

Hal ini sendiri dikarenakan, banyaknya “kelompok hak asasi yang menyebut kampanye di Rakhine merupakan pembersihan etnis, dan penargetan yang tidak proporsional terhadap warga sipil Rohingya dan bukan pejuang Rohingya”.

Sementara itu, Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) Joy Sighal menganggap penting sebuah gencatan senjata untuk menyalurkan bantuan.

“Kami meminta akses yang aman untuk dapat memenuhi kebutuhan kemanusiaan, termasuk persediaan makanan darurat, air minum yang aman, transportasi untuk keluarga ke tempat yang lebih aman,” paparnya.

Perlu dicatat, hampir 300.000 orang Rohingya telah melarikan diri dari Rakhine ke negara tetangga Bangladesh menyusul penyerangan yang dilakukan tentara Myanmar.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres pun telah menyampaikan bahwa hal ini merupakan sebuah pembersihan etnis dan meminta untuk mengakhirinya.

sumber: kiblat
loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...