Fadli Zon: “Tidak Perlu Interpretasi, yang Dilakukan Victor Sudah Jelas dan Terang”
Perseteruan antar partai politik semakin meruncing, menambah daftar panjang persoalan di Negeri ini. Seperti baru-baru ini yang terjadi antara partai pendukung pemerintah, khususnya Partai Nasdem, dan sejumlah partai di luar pemerintah, terkait pidato kontroversial politisi Nasdem, Victor Laiskodat, yang menuding sejumlah partai politik berada di belakang kelompok ekstremis Islam atau yang akan membentuk Negara Khilafah.
Lewat video rekaman yang beredar luas, Victor Laiskodat menyebut berturut-turut Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) mengancam keutuhan NKRI.
Hal ini berkaitan dengan sikap keempat partai yang tidak mendukung Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017 tentang Ormas.
Wakil ketua umum Partai Gerindra Fadli Zon “sangat menyayangkan” kejadian tersebut.
“Hal ini sangat disayangkan, tidak ada permintaan maaf dari Ketua Fraksi Partai Nasdem Victor Laiskodat soal pidato kontroversialnya yang menuding sejumlah partai berada di belakang kelompok ekstremis Islam, atau yang akan membentuk negara khilafah,” ujar Fadli kemarin 7/8 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Fadli menambahkan, yang dilakukan pun sudah jelas dan terang.
“Tidak perlu ada interpretasi. Kalau alasannya cuma masalah diedit-edit itu kayak Ahok dulu. Ahok juga argumentasinya kayak gitu. Tidak utuh, sama persis argumentasinya kayak Ahok dulu,” tegas Fadli.
Sebelumnya, Victor dilaporkan melanggar Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi Transaksi Elektronik dan Pasal 28 ayat (2) juncto Pasal 45 ayat (2), Pasal 4 dan 5 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis. Di dalam video yang tersebar, Victor berbicara di sebuah mimbar.
Selain itu, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem mempersilahkan keempat partai yang disebut oleh ketua fraksi Nasdem Victor Laiskodat untuk menempuh jalur hukum.
Namun, Nasdem memutuskan tidak akan meminta maaf ke pihak manapun karena menilai isi pidato Victor secara utuh tidak bertujuan menuduh Gerindra, PKS, Demokrat dan PAN sebagai pendukung kaum intoleran.
loading...
loading...