Pertahankan Al-Aqsha, 3 Warga Sipil Palestina Tewas 140 Luka-Luka



Dilaporkan oleh Aljazeera, Jumat (21/7), terjadi insiden di tengah demonstrasi yang menentang aksi militer Israel atas kompleks Masjid al-Aqsa. Insiden tersebut menewaskan tiga orang Palestina dan 140 orang lainnya luka-luka.

Pernyataan dari Kementerian Kesehatan Palestina, insiden pertama menewaskan Muhamad Mahmoud Sahraf, seorang remaja Palestina berusia 18 tahun, di Ras al-Amud, Yerusalem Timur. Insiden kedua menewaskan pria Palestina seusai shalat Jumat hari ini (21/7), korban bernama Muhamad Mahmoud Khalaf itu menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit terdekat. Kn korban ketiga, Muhamad Hasan Abu Ghanam, juga tewas setelah terlibat bentrok dengan aparat militer Israel pada hari yang sama di Tepi Barat.

Dalam beberapa hari terakhir, kekuatan militer Israel semakin berusaha menguasai Masjid Al-Aqsa. Israel bahkan melarang siapa pun Muslim yang berusia di bawah 50 tahun untuk memasuki kawasan suci bagi umat Islam itu. Padahal PBB telah menyatakan dengan tegas bahwa wilayah Al-Aqsha adalah wilayah netral, status quo.

Para tentara yahudi laknatullah tersebut juga menyiapkan alat deteksi logam untuk menyaring para jamaah masjid. Mereka juga sempat menembakkan amunisi, gas air mata, dan peluru karet untuk menghalau massa yang memprotes penutupan Al-Aqsha tersebut.


Setelah usai waktu shalat Jumat (21/7), massa bertambah banyak. Mereka berkumpul untuk melakukan aksi protes terkait kebijakan Israel yang dengan semena-mena menutup Al-Aqsha. Tensi emosi sudah terasa karena agitasi yang dilakukan tentara Israel.

Sebanyak 3.000 petugas kepolisian Israel terus berkeliaran di sekitar Masjid Al-Aqsa. Para tokoh Muslim dari penjuru dunia mengutuk keras cara-cara militer Israel menghalang-halangi akses Masjid Al-Aqsa. Sebuah video merekam bagaimana seorang aparat Israel menendang seorang Muslim yang sedang menunaikan shalat di atas jalan, lokasi shalat Jumat.

Pemimpin Hamas Ismail Haniya memperingatkan Israel agar tidak melintasi ‘garis tegas’ (red line) yakni kompleks Masjid al-Aqsa.

“Kepada Zionis musuh kita, saya katakan dengan jelas: Masjid Al-Aqsa dan Yerusalem adalah garis tegas. Jelas-jelas garis tegas,” kata Ismail Haniya, seperti dikutip Aljazeera, Jumat (21/7).


loading...

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

loading...