Catat! Bos BI: Persiapan Redenominasi Perlu 11 Tahun

Ini masih terkait keinginan Bank Indonesia (BI) segera membahas RUU Redenominasi atau penyederhanaan mata uang rupiah di DPR.

Kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo, perlu 11 tahun untuk mempersiapkan pelaksanaan redenominasi. "Kalau 2017 RUU Redenominasi Mata Uang selesai, itu 2018-2019 adalah tahun persiapan. Kemudian 2020-2024 itu periode transisi dimana kita akan memperkenalkan uang Indonesia rupiah sebelum dan sesudah redenominasi," kata Agus di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (21/7/2017).

"Dan dalam UU akan diatur semua harga barang dan jasa harus ada tabel harga lama dan baru. Dan itu nanti selama lima tahun. Jadi tujuh tahun masa transisi, dan nanti 2025 sampai 2028 itu masa face out. Jadi praktis 11 tahun. Tapi kita harus mulai," lanjut Agus.

Maka dari itu, Agus berharap, Presiden Joko Widodo segera merestui RUU Redenominasi segera dibahas di DPR. Mengingat saat ini, mata uang rupiah adalah salah satu mata uang dengan deretang angka yang cukup banyak di dunia.

"Kalau nanti pemerintah setuju akan diusulkan dalam bentuk Ampres (Amanat Presiden) dari Presiden, mengusulkan pembahasan RUU Redenominasi rupiah dan akan dibahas di DPR. Di DPR tanggal 27 (Juli) sudah reses dan akan mulai lagi 16 Agustus sampai 27 Oktober. Kalau bisa sebelum 16 Agustus sudah bisa usulkan ke DPR, nanti akan dibahas," kata Agus.

"Karena di 2017 masih ada dua periode masa sidang. Yaitu Agustus-Oktober dan November-Desember. Tapi ini saya menyampaikan masih background ya, karena akan disampaikan kepada Presiden dengan pemerintah, plus kita usulkan Ampres Presiden untuk dibicarakan dengan DPR," tambahnya.

Dia bilang, sudah banyak pihak yang yang mendukung pembahasan RUU Redenominasi di DPR. "Dari pemerintah, kita berharap Bu Menkeu dan Menkumham yang akan lead. Kemarin saya sudah bicara dengan bu Sri Mulyani (Menkeu), dan akan mendukung kalau kita menjelaskan ke Presiden. Pak Menko juga dukung," kata Agus.

inilah