Pembubaran HTI Dinilai Bisa Picu Islamofobia
Wakil ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai tindakan pemerintah dalam merekomendasikan pembubaran ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) tanpa melalui dialog dapat memicu Islamphobia di masyarakat.
“Itu efeknya nanti orang bisa jadi curiga, jangan-jangan ini ada hubungannya dengan tekanan terhadap kelompok Islam. Kalau ada orang pake celana cingkrang, jidatnya hitam, pake jenggot dibilang radikal, teroris, fundamentalis,” kata Fahri Hamzah di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (9/5/2017).
Menurutnya, seburuk-buruknya stigma HTI di masyarakat, ormas yang berdiri di negara Palestina itu berstatus terdaftar sebagai ormas resmi.
“HTI itu jelek-jelek gitu daftar di kantornya Pak Yasonna Laoly itu. Bisa dicek kantornya di mana, siapa pengurusnya. Ini bukan organisasi tanpa bentuk, dia daftar profesional,” lanjutnya.
Sebagai ormas terdaftar, Fahri menilai sudah seharusnya pemerintah melakukan pembubaran melalui proses dan mekanisme yang sesuai dengan undang-undang keormasan.
Namun, dengan sikap pemerintah seperti itu, ia menduga ada oknum-oknum yang tak bertanggungjawab untuk memengaruhi objektifitas pemerintah.
“Saya khawatir memang ada bisikan-bisikan kepada pemerintah untuk nakut-nakutin pemerintah kepada kelompok Islam,” tutupnya.
loading...
loading...