Pembangunan Gedung Baru Bareskrim Telan Biaya Lebih dari Setengah Triliun



Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Tito Karnavian meletakkan batu pertama pembangunan gedung baru Bareskrim di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (20/4/2017). Nantinya, gedung baru ini akan memiliki 17 lantai.
Tito mengatakan, pembangunan memang perlu segera dilakukan karena gedung sebelumnya sudah dianggap tidak layak untuk menunjang aktivitas para penyidik Bareskrim.
“Gedung lama sudah sangat tidak layak lagi untuk sekelas Bareskrim yang merupakan FBI-nya Indonesia,” kata Tito saat peletakan batu pertama di kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (20/4/2017).
Tito berharap pengerjaan proyek bisa selesai tepat waktu. Ditargetkan tahun 2018, gedung baru ini akan selesai.
“Kabareskrim dan teman-teman di Bareskrim sabar-sabar dulu himpit-himpitan di gedung KKP. Bahkan Tipikornya yang ada di tempat lain juga sabar. Yang jelas ini akan makan waktu dua tahun. Insya Allah 2018 bisa selesai,” tandas Tito.
Gedung Bareskrim yang baru ini memiliki luas 65.637 meter persegi. Diketahui, Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Wijaya Karya yang akan menggarap proyek ini.
Disebutkan, anggaran gedung ini menelan biaya sebesar Rp 646.805.205.000 dengan pembiayaan secara multiyears.
Untuk tahun 2016, biaya yang dianggarkan sebesar Rp 11.771.000.000, tahun 2017 Rp 286.686.000.000, dan tahun 2018 sebesar Rp 348.348.205.000.
Pada dasarnya, pembangunan gedung Bareskrim baru ini sudah direncakan sejak 2015 lalu. Ketika itu, Bareskrim masih dipimpin Komjen Budi Waseso.

loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...