"Jokowi Undang Ulama dan Tokoh Agama: Upaya Pecah Belah Kekuatan Pendukung Habib Rizieq"
Upaya Presiden Joko Widodo yang mengundang sebagian ulama dan tokoh agama di Istana jelang Pilkada DKI, bisa dipersepsikan sebagai upaya untuk memecah pendukung Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab.
Analisis itu disampaikan pengamat politik Muhammad Huda kepada intelijen (18/04). "Jokowi mengundang lagi ulama jelang Pilkada DKI, padahal sebelumnya sudah sering dilakukan. Ini terkesan politis, yakni menjauhkan Habib Rizieq dari para tokoh agama. Karena Habib Rizieq dikenal paling keras memperjuangkan gubernur Muslim di Jakarta yang mayoritas Muslim,” tegas Huda.
Menurut Huda, selain memecah pendukung gagasan Gubernur Muslim DKI, mengundang ulama ke Istana merupakan upaya untuk menekan Habib Rizieq dan pendukung “gubernur Muslim untuk DKI”.
"Walaupun ulama yang diundang sudah memberikan masukan, tetapi hanya sebatas seremonial saja," papar Huda.
Huda mengingatkan, cara yang dilakukan Jokowi tersebut justru akan membuat umat Islam semakin solid berada di barisan Habib Rizieq dengan perjuangan gubernur Muslim untuk DKI.
"Berbagai aksi umat Islam, semua solid. Masalah utamanya bukan ada di ulama maupun umat Islam, tetapi ada di Ahok terdakwa penista agama," jelas Huda.
Presiden Jokowi mengundang sejumlah ulama dan tokoh agama untuk berdiskusi di Istana Merdeka, Senin (17/04).
Sejumlah ulama dan tokoh ormas Islam terlihat menghadiri acara ini. Di antaranya, Ustadz Yusuf Mansur, Ketua Mejelis Ulama Indonesia KH Ma'ruf Amin, Mahmuf MD, Ketua Pemuda Muhammadiyah Dahnil Azhar, dan Hamdan Zulva.
Saat menerima para ulama dan tokoh agama, Jokowi didampingi oleh Menteri Agama Lukman Hakim dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki. [ito]
loading...
loading...