Polisi Harus Punya Moral Ungkap Otak di Balik Aksi Demo di Rumah SBY


Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra, Muhammad Syafi'i, turut berkomentar terkait aksi demonstrasi di kediaman Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kawasan Mega Kuningan, Senin (6/2) lalu.

Syafi'i menilai, jika Polri tak mampu mengungkap otak dari penggerudukan rumah Ketua Umum Partai Demokrat tersebut, maka moral institusi yang dipimpin Tito Karnavian itu akan runtuh.
Karenanya, selain harus mengungkap dalang dan motif aksi, Syafi'i meminta aparat kepolisian menangkap para peserta unjuk rasa karena melanggar hukum sesuai aturan yang ada.

"Kenapa ini bisa terjadi kecolongan dari aparat. Ini telah mengotori demokrasi, hukum harus ditegakkan tidak boleh tebang pilih. Harus tangkap itu, giliran ulama polisi cepat dan tegas sekali, giliran seperti ini polisi sangat lamban," ungkap Syafi'i, di Jakarta, Selasa (7/2).

"Maka itu Polisi harus punya moral ungkap siapa otak di balik ini semua. Bila tidak, maka ini sama saja demoralisasi. Hukum tidak tegak, maka aparat telah meruntuhkan demokrasi," sambung Syafi'i.

Kemudian, politisi yang akrab disapa Romo itu pun meminta Polri bisa menegakan hukum sesuai aturan yang ada. Jangan sampai, masyarakat menggunakan hukum dengan caranya sendiri akibat hukum yang tebang pilih.

"Hukum yang tidak tegak mengundang masyarakat untuk menegakan hukum dengan caranya sendiri," tegas Syafi'i, seperti diwartakan teropongsenayan.

sumber : jitunews





loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...