Mahfud Setuju Pendapat Ulil, Ahok Membahayakan Hubungan Antar Agama


Mantan Ketua Mahkamah Kosntitusi Mahfud MD terang-terangan mendukung pernyataan politisi Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla bahwa Basuki T Purnama (Ahok) membahayakan hubungan antar agama di Indonesia.

"Dlm pemikiran keagamaan sy bnyk beda dgn @ulil  yg konon liberal. Tp sy sama dgn Ulil dlm menilai perilaku Ahok & dlm soal telp SBY-K.Ma'ruf," kata Mahfud melalui cuitan akun twitter pribadinya @moahfudmd beberapa saat lalu, Jumat (3/2)

Sebelumnya, melalui akun twitter pribadinya, Ulil memegaskan terdakwa penista agama Ahok jelas membahayakan hubungan antar agama di Indonesia pasca tingkahnya yang dinilai melecehkan ulama di pengadilan.

"Tak pernah saya seterus terang ini. Tapi saya harus mengatakannya: Ahok berbahaya bagi hubungan antar-agama di negeri ini," cuit Ulil lewat akun Twitter prbadinya, tadi malam. 

Dalam kultweet panjang yang berjumlah 40 cuitan itu Ulil bahkan menegaskan jika membiarkan Ahok pada posisi publik yang penting seperti menjadi gubernur jelas tak bisa dibenarkan. 

"Membiarkan Ahok pada posisi publik yg penting spt gubernur jelas tak bisa dibenarkan. Membahayakan kehidupan sosial,"kata Ulil

Melalui akun @ulil itu, menantu KH Mustopha Bisri atau Gus Mus ini membela Rais Aam PBNU Ma'ruf Amin dan Ketua Umum Demokrat Susilp Bambang Yudhoyono (SBY). Menurut dia apa yang dituduhkan Ahok jelas tak berdasar dan jelas tak akan dapat dibuktikan.

Ulil pun mengaku ikut merasakan kemarahan warga Nahdiyin dan ikut angkat bicara karena Ahok telah melecehkan KH Ma'ruf Amin.

"Tetapi gara2 kasus Kiai Maruf ini, terpaksa saya bicara terus-terang soal Ahok. Terpaksa, karena kondisi "force majeur". Sekarang Ahok melakukan blunder lg dg memproduksi kesalahan yg bikin marah segmen umat yg penting, yaitu NU. Saya tahu tak semua warga NU marah dg perlakuan Ahok atas Kiai Maruf. Tapi yg marah, harus diakui, banyak jg. Jangan "denial" dong," kicau Ulil.

Ulil pun menegaskan jika Ahok saaat ini tak hanya membuka front dengan Front Pembela Islam, namun dengan Nahdlatul Ulama (NU)

sumber : rmol


loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...