Mentan Menyebutkan bahwa Cabai Seharga Rp 200 Ribu Adalah HOAX
MEDIA NKRI INFO -Menteri Pertanian Amran Sulaiman membantah adanya kabar bahwa harga cabai di Kalimantan mencapai Rp 200.000 per kilogram (kg). Sebab, berdasarkan data dari Kepala Dinas Pertanian Kalimantan, harga cabai di pasar hanya mencapai Rp 40.000 hingga Rp 50.000 per kg.
"Ada kita lihat tadi pagi harga cabai di Samarinda itu Rp 200.000 per kg. Tolong ini diluruskan. Ada Kadisnya tadi dan kita telpon langsung hrganya itu Rp 40 ribu per kg. Itu sudah saya cek langsung. Bahkan kami mapping harga cabai," kata Amran di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (5/1).
Menurutnya, musim hujan atau la nina yang tengah melanda kawasan Indonesia masih menjadi faktor sulitnya panen cabai. Namun, dia menegaskan bahwa lonjakan harga tersebut masih dalam batas wajar, apalagi mencapai Rp 200.000 per kg.
Hal ini lah yang harus menjadi perhatian khusus bagi Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan dalam mengatur harga cabai agar tetap stabil. Salah satunya dengan memonitor harga pangan di seluruh Indonesia.
"Daerah-daerah seperti Kalimantan, Sulawesi, Aceh itu relatif rendah. Di sentra-sentra produksi cabai. Kalau di petani Rp 40.000 per kg, di pedagang Rp 50.000 per kg. Bukan Rp 200.000 per kg kan," imbuhnya.
Sementara itu, pemilik warung padang di Samarinda, Syamsul mengeluhkan mahalnya harga cabai hingga tembus Rp 200.000 per Kg. Para pedagang terpaksa mengurangi rasa pedas yang menjadi khas masakan Padang. Awal Januari 2017, minimnya pasokan cabai ke Samarinda, memang menyebabkan kenaikan harga cabai mencapai lebih 100 persen di Pasar Induk Segiri, Samarinda, hingga Rp 200.000 per Kg.
"Bagaimana ini ya? Cabai di pasar sampai Rp 200 ribu, tidak terkendali. Terus naik sebelum akhir tahun 2016 kemarin. Normalnya harga cabai Rp 40 ribu sampai Rp 60 ribu per kilogram," kata Syamsul.
Dalam sepekan, katanya, dia memerlukan 10 kilogram cabai segar, untuk kelangsungan bisnis rumah makannya yang dirintis dalam 3 tahun terakhir. "Jadi awal Januari kemarin, mau tidak mau saya beli cabai lebih Rp 1 juta. Itu pun saya sudah berusaha mengurangi rasa pedasnya. Itu baru cabai, belum bahan rempah lainnya, belum daging, belum ayam," ujar Syamsul.
"Kalau warung makan kecil seperti kita ini, kalau harga cabai terus Rp 200.000 per kilogram, bisa gulung tikar kita Pak. Yang datang beli dan makan, tidak seberapa banyak, modalnya sudah keluar banyak," tambahnya.
harga cabai di sejumlah pasar tradisional dalam tiga hari terakhir melambung tinggi hingga mencapai Rp 200.000 per kilogram (Kg). Kenaikan harga ini terjadi di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Berdasarkan pantauan di sejumlah pasar tradisional di Kota Samarinda, harga cabai yang ditawarkan penjual di los pasar berbeda-beda tetapi tidak jauh dari nilai Rp 200.000 per kilogram untuk masing-masing los dalam satu pasar.
Sementara di dua pasar harganya sama, yakni Rp200.000 per kg. Di Pasar Segiri Samarinda, misalnya, harga cabai tiung dijual Rp200.000 per kg, cabai rawit Rp 120.000 per kg, cabai keriting Rp 45.000 per kg, dan cabai merah besar Rp 40.000 per kg.
Kemudian di Pasar Kedondong Samarinda harga cabai tiung Rp 200.000 per kg, cabai rawit Rp 70.000 per kg, cabai keriting Rp 40.000 per kg, dan cabai merah besar Rp 35.000 per kg.
Sedangkan, di Pasar Sungai Dama Samarinda harganya relatif lebih murah untuk jenis cabai yang satu, sementara jenis cabai lainnya lebih mahal, yakni cabai tiung seharga Rp 150.000 per kg, cabai rawit Rp 80.000 per kg, cabai keriting Rp 60.000 per kg, dan cabai merah besar Rp 50.000 per kg.
sumber : merdeka
loading...
loading...