Jokowi : Ekonomi Global Semakin Sulit karena Donald Trump
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan awal tahun bersama pelaku industri jasa keuangan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (13/1/2017).
Melalui sambutannya, Jokowi meminta agar setiap pelaku industri jasa keuangan tetap optimistis di tengah situasi ketidakpastian ekonomi global saat ini.
"Semuanya kita menginginkan agar optimis, jangan ada kata-kata pesimis. Kesulitan apapun, tantangan yang banyak apapun, harus kita hadapi dengan rasa optimisme. Dunia juga sama, kalau pemimpin-pemimpinnya tidak memberikan rasa optimis bagaimana rakyatnya," kata Jokowi.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini layak disyukuri.
"Paling tidak, data triwulan yang kedua dan ketiga 5,18 dan 5,02 adalah sebuah angka yang patut kita syukuri. Ini di tengah-tengah melambatnya ekonomi global, ketidakpastian ekonomi dunia yang pada 2015 kita tahu ada krisis di Yunani, ada Brexit dan ada penurunan pertumbuhan ekonomi di Tiongkok. Sekarang ditambah ketidakpastian karena Presiden AS terpilih, Donald Trump," tuturnya.
Namun, Jokowi mengakui kondisi ekonomi global yang serba sulit saat ini terus memberikan tantangan sekaligus kesempatan baru bagi seluruh negara di dunia.
"Sulit ya, sulit. Tantangan banyak, ekonomi global turun, benar. Bukan tidak salah tapi setiap tantangan itu pasti ada juga kesempatan kesempatan yang bisa kita ambil. Coba kita lihat pertumbuhan ekonomi kita dibandingkan negara-negara yang lain, kita masih pada urutan yang ketiga setelah India dan Tiongkok," paparnya.
Meskipun demikian, Presiden RI meminta agar Indonesia tidak berpuas diri dengan pencapaian pertumbuhan ekonomi tersebut.
"Kita sebetulnya pada posisi yang sangat baik tetapi ini pun harus terus diperbaiki," ucapnya.
sumber : inilah
loading...
loading...