FPI: Jangan Terlalu Cepat Ambil Kesimpulan Soal Pembakaran
Front Pembela Islam menanggapi dugaan pembakaran markas kantor Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia. FPI meminta publik tidak terlalu cepat mengambil kesimpulan berdasarkan dugaan dari kepolisian.
Polisi sebelumnya menduga massa FPI membakar kantor GMBI di Ciampea, Bogor, Jawa Barat, Jumat dini hari (13/1). Sebanyak 20 terduga pembakaran telah diamankan atas peristiwa tersebut.
"Kami sendiri belum yakin massa itu dari FPI, karena bisa saja itu dari umat Islam atau masyarakat yang tidak terima FPI dijadikan korban," ujar petinggi laskar FPI Maman Suryadi saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com.
Maman mengatakan, anggotanya telah menjadi korban pemukulan akibat bentrokan yang terjadi saat mereka mengawal pemeriksaan Rizieq Shihab di Mapolda Jawa Barat, kemarin. Satu anggotanya mengalami luka pada bagian tangan akibat dihantam kayu.
Menurut Maman, bentrokan yang terjadi kemarin itu dipicu oleh provokasi yang berusahan menyudutkan FPI. Dia tidak secara rinci menjabarkan provokasi yang dimaksud.
"Kalau sebatas mengeluarkan pendapat sebenarnya tidak ada masalah. Tapi ini kan mereka melancarkan provokasi," kata dia.
Maman adalah Panglima Besar Laskar Pembela Islam, sayap paramiliter dari FPI. Dia memimpin ratusan laskar saat peristiwa bentrokan terjadi kemarin.
Secara terpisah, Polda Jawa Barat menyebut pembakaran markas GMBI di Bogor bermula dari kabar bohong alias hoax di media sosial. Kepolisian kini melacak pemilik akun penyebar isu tersebut.
"Ini berkembang dari isu media sosial yang tidak benar. Ada provokator," ujar Kepala Bidang Humas Polda Jabar Komisaris Besar Yusri Yunus kepada CNNIndonesia.com.
Yusri mengatakan, aksi pembakaran itu merupakan buntut dari bentrokan FPI dengan elemen masyarakat lain saat mereka mengawal pemeriksaan Rizieq, kemarin.
Menurut Yusri, setidaknya ada tujuh organisasi masyarakat menyampaikan pendapat di sekitar markas Polda Jabar. GMBI adalah satu dari tujuh ormas itu. Media sosial belakangan ramai mengabarkan bentrokan antara FPI dan GMBI.
Secara khusus, Yusri menyebut sebenarnya tidak ada anggota GMBI yang terlibat pada keributan dengan FPI di sekitar kantor Polda Jabar kemarin. "FPI dan GMBI tidak ada benturan sebenarnya," tutur Yusri.
Tujuh ormas itu, kata Yusri, berunjuk rasa menuntut Polda Jabar segera menyelesaikan pengusutan kasus dugaan penyebaran kebencian yang mereka tuduhkan kepada Rizieq.
November 2015, 16 ormas yang tergabung dalalm Aliansi Masyarakat Sunda Menggugat melaporkan Rizieq ke kepolisian. Pangkalnya, Rizieq memelesetkan istilah sampurasun menjadi campur racun.
sumber : cnn
loading...
loading...