Catat! Indonesia Lebih Dulu Terima Pengungsi Rohingya Saat Malaysia Menolak!


MEDIA NKRI INFO -Pengguna media sosial di Indonesia dan Malaysia ramai mengomentari sindiran Perdana Menteri Malaysia Najib Rajak kepada Indonesia, yang dinilai kurang memperhatikan krisis kemanusiaan Rohingya. Menurut Najib, Indonesia lebih sibuk mempersoalkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, terkait kasus dugaan penistaan agama Islam.

Pidato Perdana Menteri Malaysia, Najib Rajak, tentang pembelaan Malaysia untuk Rohingya tersebar luas di situs video Youtube.com. Hingga akhir pekan kemarin, ada beberapa akun yang memposting ulang video tersebut. 

Beberapa sumber menyebutkan, Najib menyampaikan pidatonya saat unjukrasa damai bertajuk, "Himpunan Solidariti Ummah untuk Rohingya," di Kualalumpur, Minggu dua pekan lalu. 

Namun petikan rekaman video pernyataan Najib yang menying­gung soal Ahok, beredar di media sosial dan situs berbagi YouTube sejak Rabu. 

"Saya pernah minta Presiden Jokowi, minta rakyat Indonesia berhimpun. Jangan protes Ahok saja, Ahok...Ahok lah, Rohingya mesti diperjuangkan di Indonesia," kata Najib dalam petikan pidatonya seperti yang beredar di YouTube. 

"Mereka boleh berhimpun di Jakarta, himpun. Kita nak tunjuk, kita dalam ASEAN ini kita tak ridho, bila kita committe of nation, kita mesti bertamadun (beradab)," lanjutnya. 

Dia menambahkan, seluruh umat harus menjaga nyawa, harga diri dan harta benda. Karena hal itu merupa­kan maqashid asy-syari'ah (tujuan syariah agama). "Ini wajib, bukan pilihan. Ini wajib kita perjuangkan, sebab itu kita ada AMNO dan PAS dalam perhimpunan ini," ujarnya. 

Menurut Nadjib, Pemerintahan Myamnar yang dipimpin Suu Kyi mengatakan, jika ia datang dan ikut dalam aksi tersebut, maka merupakan bentuk turut campur urusan dalam negeri Myanmar. 

"Dia gertak saya. Saya tak peduli. Karena saya hadir bukan atas nama Najib, tapi atas nama umat dan rakyat seluruhnya. Bukan kita cam­pur tangan, bahwa kita ASEAN mempertahankan hak asasi manu­sia," tandas Najib. 

Pemerintah Jokowi belum menyampaikan respons terbuka atas pernyataan PM Malaysia. Namun, khalayak netizen ramai mengomentarinya. 

Khalayak netizen Indonesia tidak sependapat dengan pernyataan Najib, yang mengesankan Indonesia kurang peduli persoalan Rohingya. Demikian juga disampaikan sejum­lah netizen Malaysia. 

Di antaranya, pengguna Youtube dengan akun mr Junior1 menolak penilaian Najib. Dia menjelaskan, beberapa organisasi kemasyarakatan asal Indonesia sejak lama mengirimkan relawan dan bantuan ke Rohingya. 

"FPI dan ormas Islam lain di Indonesia sudah sejak awal menghimpun bantuan dan mengirim 1000 orang laskar khusus ke Rohingya. Tetapi tidak mudah mengirim mereka ke Myanmar, kalau dipaksakan bisa dicap teroris oleh mereka," jelasnya. 

Akun Hїεkl1 mengajak Malaysia dan Indonesia bersatu memperjuangkan Rohingnya, maka penindasan akan berakhir. "Kalau Malaysia + Indonesia bersatu, pasti Myammar jadi martabak semuanya tuh," katanya. 

Beberapa netizen Malaysia turut mengomentari salah satu video. Di antaranya, akun Leovan Rubi1 me­nilai, Najib sebaiknya introspeksi diri sebelum menyindir Indonesia. Apakah kinjeranya sudah baik atau belum. 

"Aduuuuh you pakai singgung Indonesia. Ada baiknye you urus itu kasus 1 MDB. Jangan nak buat alih isu. You simbol kerajaan tapi cakap macam betul saje. Indonesia dah buat banyak untuk Rohingya. Mereka beri tempat sehingga dapat tidur nyenyak, mereka bantu makan, pendidikan," tulisnya. 

Netizen asal Malaysia lainnya juga mengkritik sikap Najib yang menyindir Indonesia. "Nilai dulu seberapa jelek sifat yang Datuk Najib miliki, jangan menilai kejelekan orang lain sesuka hati Datuk...," tulis akun Asep Ebiet1. 

Akun Merry Natasya1 menyarankan Perdana Menteri Najib member­ikan teladan terlebih dahulu dalam membantu Rohingya. "Ngomong apa sich lo wak. Kalau mau nolong itu langsung aja buktikan pertolon­gan nyata mu. Buat kasih contoh yang lain jangan koar-koar cari sensasi," sarannya. 

Sedangkan, pada jejaring so­sial Facebook, akun Salaka Mukti juga mengecam pernyataan PM Malaysia. 

"Derita muslim Rohingya sudah lama, kenapa Malaysia diam saja, seolah tidak tahu apa yang terjadi dengan muslim Rohingya. Indonesia udah lama respect ke Rohingya," tulisnya. 

Akun Sutiknar Ir menjelaskan, Pemerintah Indonesia sedang beru­paya membantu muslim Rohingya, "Sabar Pak Najib, selain memperjuangkan aqidah kami, kami lihat Pemerintah Indonesia juga sedang berupaya membantu muslim Rohingnya, meskipun mungkin cara yang digunakan sedikit berbeda dengan yang anda gunakan." 

Akun Kamil Hairuddin mengin­gatkan PM Najib, Indonesia lebih dahulu peduli Rohingya dibanding­kan Malaysia. "Malaysia lupa atau pura-pura lupa, ketika ratusan pen­gungsi Rohingya yang ditampung rakyat Aceh karena ditolak masuk oleh Malaysia..." tulisnya. 

Sedangkan, netizen lain men­desak Myanmar dikeluarkan dari keanggotaaan ASEAN. "Keluarkan Myanmar dari ASEAN dan usir duta besarnya dari negara-negara anggota anggota ASEAN," desak pengguna akun Fathrial Thabrani. ***

rmol



loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...