Rachmawati: Trisakti Bung Karno Hanya Bisa Diterapkan Dengan UUD 1945 Asli
MEDIA NKRI INFO - Proklamator sekaligus Presiden pertama RI Soekarno telah menyiapkan strategi untuk melawan kapitalisme. Namun strategi Trisakti yang dicetuskan oleh Bung Karno hanya bisa dilakukan berlandaskan UUD 1945 yang asli, bukan UUD 1945 hasil amandemen.
Hal itu disampaikan Ketua Yayasan Pendidikan Soekarno yang juga Pendiri Universitas Bung Karno (UBK), Rachmawati Soekarnoputri saat memberikan orasi ilmiah dengan tema "Kembali Ke UU 1945 Asli" dalam Sidang Senat ke XIV UBK di Balai Sudirman, Jakarta, Rabu (16/11).
" Namun strategi itu hanya seolah-olah digunakan pemerintah saat ini untuk melaksanakan program pemerintah dalam Nawacita. Hal ini sangat prinsipil, Trisakti hanya bisa dilakukan berlandaskan UUD 1945 asli, bukan hasil amandemen," ujar Rachmawati.
Terbukti lanjut putri Bung Karno ini, apa yang dilakukan pemerintah saat ini tidak menghasilkan apa-apa. Kesenjangan sosial terjadi dimana-mana. Praktek liberalisme makin merajalela di Indonesia. Liberalisme mengajarkan keseragaman perilaku, berfikir dan haya hidup, yang berpijak pada hal dasar yaitu terciptanya kultur konsumtif di masyarakat.
"Akibatnya negara ini gagal menjadi bangsa produktif," tegasnya lagi.
Selanjutnya, menurutnya Indonesia jika gagal menjadi bangsa yang produktif, hanya akan menjadi bangsa pengekor, dan kehilangan martabatnya.
"Kemudian bangga jadi antek-antek bangsa lain," ujar Rachmawati.
Ia mengkritik keras pemerintahan Megawati Soekarnoputri pada saat itu, yang menghasilkan amandemen yang disebutnya hasil keputusan "grand design by neokolim".
Amandemen pada saat itu dilakukan secara terburu-buru oleh pimpinan MPR pada masa itu.
"Dan tentu saja, ditunggangi kepentingan asing," demikian Rachmawati
" Namun strategi itu hanya seolah-olah digunakan pemerintah saat ini untuk melaksanakan program pemerintah dalam Nawacita. Hal ini sangat prinsipil, Trisakti hanya bisa dilakukan berlandaskan UUD 1945 asli, bukan hasil amandemen," ujar Rachmawati.
Terbukti lanjut putri Bung Karno ini, apa yang dilakukan pemerintah saat ini tidak menghasilkan apa-apa. Kesenjangan sosial terjadi dimana-mana. Praktek liberalisme makin merajalela di Indonesia. Liberalisme mengajarkan keseragaman perilaku, berfikir dan haya hidup, yang berpijak pada hal dasar yaitu terciptanya kultur konsumtif di masyarakat.
"Akibatnya negara ini gagal menjadi bangsa produktif," tegasnya lagi.
Selanjutnya, menurutnya Indonesia jika gagal menjadi bangsa yang produktif, hanya akan menjadi bangsa pengekor, dan kehilangan martabatnya.
"Kemudian bangga jadi antek-antek bangsa lain," ujar Rachmawati.
Ia mengkritik keras pemerintahan Megawati Soekarnoputri pada saat itu, yang menghasilkan amandemen yang disebutnya hasil keputusan "grand design by neokolim".
Amandemen pada saat itu dilakukan secara terburu-buru oleh pimpinan MPR pada masa itu.
"Dan tentu saja, ditunggangi kepentingan asing," demikian Rachmawati
Hal itu disampaikan Ketua Yayasan Pendidikan Soekarno yang juga Pendiri Universitas Bung Karno (UBK), Rachmawati Soekarnoputri saat memberikan orasi ilmiah dengan tema "Kembali Ke UU 1945 Asli" dalam Sidang Senat ke XIV UBK di Balai Sudirman, Jakarta, Rabu (16/11).
" Namun strategi itu hanya seolah-olah digunakan pemerintah saat ini untuk melaksanakan program pemerintah dalam Nawacita. Hal ini sangat prinsipil, Trisakti hanya bisa dilakukan berlandaskan UUD 1945 asli, bukan hasil amandemen," ujar Rachmawati.
Terbukti lanjut putri Bung Karno ini, apa yang dilakukan pemerintah saat ini tidak menghasilkan apa-apa. Kesenjangan sosial terjadi dimana-mana. Praktek liberalisme makin merajalela di Indonesia. Liberalisme mengajarkan keseragaman perilaku, berfikir dan haya hidup, yang berpijak pada hal dasar yaitu terciptanya kultur konsumtif di masyarakat.
"Akibatnya negara ini gagal menjadi bangsa produktif," tegasnya lagi.
Selanjutnya, menurutnya Indonesia jika gagal menjadi bangsa yang produktif, hanya akan menjadi bangsa pengekor, dan kehilangan martabatnya.
"Kemudian bangga jadi antek-antek bangsa lain," ujar Rachmawati.
Ia mengkritik keras pemerintahan Megawati Soekarnoputri pada saat itu, yang menghasilkan amandemen yang disebutnya hasil keputusan "grand design by neokolim".
Amandemen pada saat itu dilakukan secara terburu-buru oleh pimpinan MPR pada masa itu.
"Dan tentu saja, ditunggangi kepentingan asing," demikian Rachmawati
" Namun strategi itu hanya seolah-olah digunakan pemerintah saat ini untuk melaksanakan program pemerintah dalam Nawacita. Hal ini sangat prinsipil, Trisakti hanya bisa dilakukan berlandaskan UUD 1945 asli, bukan hasil amandemen," ujar Rachmawati.
Terbukti lanjut putri Bung Karno ini, apa yang dilakukan pemerintah saat ini tidak menghasilkan apa-apa. Kesenjangan sosial terjadi dimana-mana. Praktek liberalisme makin merajalela di Indonesia. Liberalisme mengajarkan keseragaman perilaku, berfikir dan haya hidup, yang berpijak pada hal dasar yaitu terciptanya kultur konsumtif di masyarakat.
"Akibatnya negara ini gagal menjadi bangsa produktif," tegasnya lagi.
Selanjutnya, menurutnya Indonesia jika gagal menjadi bangsa yang produktif, hanya akan menjadi bangsa pengekor, dan kehilangan martabatnya.
"Kemudian bangga jadi antek-antek bangsa lain," ujar Rachmawati.
Ia mengkritik keras pemerintahan Megawati Soekarnoputri pada saat itu, yang menghasilkan amandemen yang disebutnya hasil keputusan "grand design by neokolim".
Amandemen pada saat itu dilakukan secara terburu-buru oleh pimpinan MPR pada masa itu.
"Dan tentu saja, ditunggangi kepentingan asing," demikian Rachmawati
loading...
loading...