Guru Besar UI: Tanpa Islam, Sulit Kaum Nasionalis Menangkan Pertarungan


MEDIA NKRI INFO - Guru Besar Universitas Indonesia Prof Prijono T mengungkapkan peran golongan Islam dalam politik di tanah air masih cukup menentukan. Bahkan, tanpa menggandeng golongan Islam, kaum nasionalis akan kesulitan untuk memenangkan suara dalam Pemilu, Pilpres ataupun PIlkada.

"Kita bisa lihat, pak SBY menang karena dukungan PBB dan parpol Islam saat periode pertama. Kemudian pada periode ke dua mendapat dukungan PKS dan parpol Islam lainnya. Ini realitas politik di Indonesia," papar Prijono saat menjadi penanggap dalam diskusi 'Apa dan Mengapa Pilkada DKI Serasa Pilpres' di Jakarta, Senin (17/10/2016)

Demikian juga yang dialami oleh Jokowi. Menurut Prijono, kemenangan Jokowi dalam Pilpres 2014 tak bisa dilepaskan dari peran PKB yang mewakili parpol Islam. Terbukti saat ini PKB adalah salah satu parpol Islam yang memiliki Menteri paling banyak dalam Kabinet Kerja yang dipimpin Presiden Jokowi.

Prijono yang juga Guru Besar Ilmu Demografi UI ini mengungkapkan peran umat Islam dalam perpolitikan di Indonesia sudah terjadi sejak sebelum kemerdekaan. Bahkan saat kemerdekaan umat Islam menjadi elemen penting dalam pembahasan-pembahasan UUD 1945 maupun Pancasila.

"Pancasila menjadi dasar negara karena kelapangan umat Islam mengalah menghilangkan teks seperti dalam Piagam Jakarta," papar Prijono. Peran-peran umat Islam seperti ini tidak bisa diabaikan. Karena sudah menjadi catatan sejarah. Sehingga mengabaikan peran umat Islam akan menuai kehilangan dukungan.

Atas dasar semua itu, menurut Prijono, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tak bisa mengabaikan keterwakilan kelompok Islam guna mendulang suara pemilih. Pertimbangan ini pula yang membuat pasangan AHok-Djarot juga berupaya keras untuk bisa mendapat dukungan parpol Islam, yaitu PPP kubu Djan Faridz. (ts)
loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...