Survei Median: Di Balik Sosoknya yang Lembut, Mayoritas Rakyat Indonesia Nilai Jokowi Otoriter




Meski memiliki pembawaan yang lembut dan cenderung merayat, ternyata mayoritas rakyat Indonesia menilai Presiden Joko Widodo adalah sosok yang otoriter. Pendapat itu disampaikan oleh 34,6 persen responden yang disurvei lembaga rilis Median ‎pada 14-22 September.

Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun mengungkapkan, 20,6 persen warga menilai di era Jokowi, penegak hukum banyak menangkap orang yang kritis terhadap pemerintah.

"10,5 persen menyebut Jokowi menggunakan isu kudeta untuk menangkap orang-orang yang kritis," jelasnya di Bumbu Desa, Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (2/9/2017).

Selain itu, kebijakan Perppu Ormas yang kemudian membubarkan ormas Hizbut Tahrir Indonesia juga dinilai 9,2 persen warga sebagai bentuk yang sewenang-wenang.

Padahal, menurut Rico, di era sebelumnya kebijakan seperti itu tidak ada. Selain itu, 5,3 persen warga juga menyebut banyak penggiat media sosial yang ditangkap membuktikan bahwa Jokowi otoriter.

"Salah satunya adalah dengan penangkapan Jonru Ginting yang dinilai otoriter," tuturnya.

Namun, di balik itu semua, dia melanjutkan, 22,6 persen warga menilai Jokowi sebagai presiden yang ramah.

"Seperti tidak ada kekerasan dan pertumpahan darah (9,7 persen) dan demonstrasi yang belakangan diperlakukan secara humanis (7,6 persen)," imbuhnya.

Survei tersebut dilakukan dengan metode sampling Multistage Random Sampling dan proporsional atas populasi Provinsi dan Gender dengan margin of errornya sebesar +- 3,1 persen.

sumber: kriminalitas
loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...