Polisi Gunakan Metal Detector Periksa Massa Aksi Peduli Rohingya
Pengamanan ketat dilakukan aparat yang menjaga Aksi Peduli Rohingya di Masjid An-Nuur, Mungkid, Magelang, Jawa Tengah, sekitar 1,5 km dar Candi Borobudur.
Selain memeriksa tas serta jaket yang harus dilepas, kardus berisi makanan juga tak luput dari pemeriksaan. Bahkan kardus yang sudah tertutup rapat harus dibuka oleh petugas guna memastikan tidak ada barang berbahaya yang masuk ke area aksi.
Menjelang memasuki Masjid An-Nuur, massa aksi kembali harus menjalankan prosedur serupa. Nampak juga pintu detektor logam ditempatkan di pintu gerbang masjid dengan warna dominasi hijau tersebut.
Koordinator aksi, Anang Imamudin, menilai bahwa penanganan yang dilakukan petugas cukup berlebihan karena aksi tersebut merupakan aksi damai yang akan berlangsung aman dan tertib.
"Mungkin di sisi kami cukup berlebihan, kami sebagai umat Islam sudah teruji dan terbukti," ujarnya di lokasi aksi Jumat (8/9).
Dia mencontohkan bahwa aksi-aksi sebelumnya yang melibatkan umat Islam dalam jumlah masif nyatanya berlangsung aman dan tertib.
"Tapi aparat mungkin juga mengantisipasi karena ini dekat Candi Borbudur ikon intrrnasional, mungkin dari kaca mata aparat itu (pengamanan ketat) yang harus dilakukan." ujarnya.
"Yang penting kami niat baik, diridai, acara sukses, aparat sukses. Saya selaku panitia memaklumi. Pesan saya, jangan represif, semua bersaudara, jangan memakai kekerasan, tidak pas," tambah Panglima Laskar Front Aliansi Umat Islam Bersatu (FA-UIB) Jawa Tengah-DIY tersebut.
Dia juga mengapresiasi langkah kepolisian yang tidak membekali anggotanya dengan senjata api, sesuai apa yang pihaknya pernah mintakan.
Sebelumnya saat gelar pasukan yang digelar sehari sebelumnya, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono mengatakan sedikitnya 2.800 personel Polda Jawa Tengah bakal dikerahkan untuk mengamankan aksi.
"Kekuatan yang kita turunkan ada 28 SSK, atau 2.800 personel, yang tersebar di sekitaran Masjid An-Nuur dan Candi Borobudur," ujarnya.
Ribuan personel tersebut ditempatkan di sekitaran Masjid An-Nur dan Candi Borobudur, serta wilayah-wilayah perbatasan Kabupaten Magelang dan DIY.
"Ring 1 jelas Candi Borobudur, kemudian untuk Ring 2 ada di Candi Mendut dan Masjid An-Nuur, kemudian penyekatan di perbatasan wilayah Kabupaten Magelang dan DIY," jelas mantan Kakorlantas Polri itu.
Hingga siang ini sendiri massa dari berbagai penjuru terus berdatangan baik dari arah utara yang melewati Blondo, Magelang, maupun dari arah selatan yang melewati Candi Mendut.
loading...
loading...