Menlu: Indonesia Negara Pertama Beri Respons Tragedi Rohingya



Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menanggapi kritik yang menganggap Indonesia lamban merespons krisis kemanusiaan terhadap etnis Rohingya di Rakhine State, Myanmar. Lewat jumpa pers di Kementerian Luar Negeri, Retno mengklaim Indonesia termasuk negara pertama yang merespons konflik yang menyebabkan banyak korban jiwa tersebut.

"Indonesia juga yang merespons cepat krisis pada Oktober lalu," ujar Retno dalam jumpa pers di kantor Kemenlu, Ahad, 3 September 2017.

Selain menjadi salah satu negara pertama yang merespons cepat krisis di Rakhine State itu, Retno mengatakan Indonesia juga negara pertama yang akan bertemu dengan otoritas Myanmar. "Pemerintah Indonesia sudah mendapat lampu hijau untuk mendiskusikan masalah di Rakhine State dengan otoritas Myanmar," ujarnya.

Rencananya, kata Retno, ia akan bertolak ke Myanmar sore ini untuk membalas respons otoritas Myanmar. Indonesia pun rencananya akan menyampaikan solusi atas masalah di Rakhine State dan menanyakan hal apa yang bisa dilakukan Myanmar atas situasi di Rakhine State.

"Pertanggungjawaban ada di pemerintah Myanmar. Tetapi, ada bagian-bagian di mana kami bisa membantu, di mana masyarakat internasional bisa membantu," ujar Retno yang berharap pertemuan bisa berjalan lancar mengingat situasi politik di Myanmar yang sedang tak stabil.

Retno mengklaim respons cepat yang dilakukan pemerintah Indonesia, termasuk rencana bertemu dengan otoritas Myanmar, telah diketahui berbagai negara yang turut prihatin atas situasi Rakhine State. Menurut dia, negara-negara tersebut pun mengapresiasi langkah Indonesia dan akan memberikan bantuan jika diperlukan.

"Saya sudah berkomunikasi dengan Menlu Belanda. Dari komunikasi yang saya lakukan, kami sama-sama concern atas situasi di Rakhine State dan mereka men-support Indonesia untuk deeskalasi situasi di sana," ujarnya.

loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...