Massa Aksi 299: Kami Minta DPR Bersih-bersih dari PKI
Ketua Presidium Alumni 212 Slamet Maarif menduga ada anggota dewan di parlemen yang terindikasi sebagai antek Partai Komunis Indonesia (PKI). Dia meminta pimpinan DPR RI melakukan pembersihan terhadap orang-orang tersebut.
Hal itu disampaikan Slamet saat mengikuti Aksi 299 bersama sejumlah ormas di Gedung MPR/DPR, Jakarta. Dalam aksinya, mereka menolak kebangkitan PKI.
Beberapa spanduk yang dibentangkan di antaranya berbunyi "Tolak dan Lawan Kebangkitan PKI", "Bersihkan DPR dan MPR dari PKI", dan "Tolak Pencabutan Tap MPRS Nomor 25 Tahun 1966".
"Kami minta DPR bersih-bersih dari PKI. Siapa pun anggota DPR yang ingin cabut Tap MPRS, dia adalah musuh umat Islam, kalau partai, dia partai PKI," kata Slamet saat berorasi di depan Gedung DPR, Jumat (29/9).
Selain menolak kebangkitan PKI, massa aksi juga menyinggung pihak yang berusaha memisahkan Islam dari negara. Menurut Slamet, pihak yang dimaksud juga berusaha menjauhkan Islam dari nilai Pancasila.
"Padahal tidak bisa dipungkiri negara ini merdeka, saham terbesar untuk kemerdekaan adalah kami umat Islam," ujar Slamet.
"Tidak cuma itu, Pancasila adalah hadiah terbesar umat Islam untuk Indonesia," kata juru bicara Front Pembela Islam (FPI) itu.
Slamet menjelaskan, indikasi yang menjauhkan negara dan Pancasila dari Islam adalah munculnya Perppu Ormas. Dengan peraturan baru itu, menurut dia, ormas akan mudah dibubarkan tanpa pengadilan dan melangkahi jalur hukum.
"Bahkan akan memunculkan kezaliman. Umat Islam wajib tolak Perppu Ormas," katanya.
Aksi 299 ini dimulai setelah ibadah salat Jumat. Aksi ini dilakukan dengan dua tujuan, yakni untuk menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Perppu Ormas) dan menolak kebangkitan PKI.
Selain di depan Gedung DPR, aksi serupa juga dilakukan di kawasan Tugu Tani, Jakarta Pusat.
[cnn]
loading...
loading...