Lautan Manusia Berpakaian Putih di Arafah, 100 Ribu Petugas Bantu Tamu Allah



Lebih dari dua juta Muslim dari selusu dunia berkumpul di Padang Arafah, hari Jumat kemarin, menandai pundak ibadah haji tahun ini.

Dengan suhu mencapai 40 derajat celcius, jamaah haji mendaki bukit timur Makkah, dimana lokasi Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassallam memberikan khotbah perpisahan/terakhir (khutbah wada’) 14 abad yang lalu.

Nada dan Fida, dua saudara perempuan dari Suriah, mengatakan bahwa mereka telah mengabdikan doa mereka untuk negara asal mereka, di mana lebih dari 330.000 orang telah terbunuh dan jutaan orang mengungsi sejak perang pecah pada tahun 2011.

“Saya ingin Suriah kembali seperti semula,” kata Nada, 52.

“Dan agar anak-anak muda kita kembali ke rumah,” tambah adik perempuannya yang berusia 47 tahun itu.

Saat matahari terbenam, lautan jamaah yang berpakaian putih menuruni bukit dan menuju ke Muzdalifa untuk bermalam.

Pada hari Jumat, mereka pindah ke Mina sebelum matahari terbit untuk ritual melempar jumrah.

“Saya datang ke sini tadi malam dan berdoa, berfoto dan menelepon keluarga dan teman,” kata Maolana Yahia, 32, seorang jamaah haji dari Indonesia dikutip Arabnews.

Lautan berwarna putih, jamaah haji naik ke atas bukit dan mengambil tempat untuk shalat dan berdoa.

Di jalur beton yang menghubungkan dataran ke perbukitan, ratusan ribu orang berdoa sementara yang lain beristirahat di tenda atau di kain yang diletakkan di pinggir jalan.

“Ini adalah pertama kalinya saya melihat pemandangan ini. Hari ini saya berdoa untuk ketiga anak dan keluarga saya,” kata Fatima Arfawi, seorang jemaah dari Tunisia.

Di sebuah rumah sakit yang bersebelahan dengan daerah pegunungan, daerah ini dikhususkan untuk orang-orang yang mengalami dehidrasi atau kelelahan akibat panas.

Pada hari Jumat, hari pertama liburan Idul Adha, semua mata akan berada di Jembatan Jamarat di Mina, tempat ritual lempar jumrah berlangsung.

Sementara itu, lebih dari 100.000 personel keamanan Saudi ditugaskan untuk melindungi dua juta jamaah haji dan untuk memastikan bahwa haji haji tahun ini berjalan dengan aman dan lancar.

Lebih dari 17.000 personel pertahanan sipil yang terlatih dan 3.000 kendaraan berteknologi terbaru siap menjamin keamanan jamaah haji berada pada level tertinggi.

Lebih dari 2.000 anggota Partai Sabit Merah Saudi ditempatkan di Makkah, Madinah dan tempat ibadah lainnya dan 300 ambulans, 30 sepeda motor, 113 ambulan dan delapan ambulans udara juga tersedia untuk melayani para peziarah tahun ini.

“Beberapa peziarah, misalnya, lupa melindungi kepala mereka dengan payung saat mereka shalat,” kata Bandar Al-Harthi, seorang perawat di sebuah rumah sakit yang menghadap Bukit Arafah.

Pusat Komunikasi Internasional (CIC) Kementerian Informasi dan Kebudayaan Arab Saudi melaporkan jumlah jamaah bertambah setiap tahunnya berkisar antara 24.000 peziarah pada tahun 1941 sampai 1,86 juta pada tahun 2016.

Sementara itu, perluasan di Makkah dalam beberapa tahun terakhir membuat pemerintah Saudi membatasi kuota ke masing-masing negara untuk mengirim jamaah haji.

Pengamat mengatakan Arab Saudi hampir memiliki semua kenyamanan; infrastruktur, proyek lokasi, sumber daya manusia dan kekuatan ekonomi.

Menurut Reuters, tahun depan, Arab Saudi siap menyambut tamu umrah kepada 6 juta orang. Sementara pada tahun 2020, Makkah menerima 15 juta tamu umrah.

Tahun ini, kenaikan hampir setengah juta peziarah dengan peziarah terbesar berasal dari Pakistan, diikuti oleh Indonesia, Iraq dan negara-negara Arab lainnya.

Sementara itu, setiap jemaah haji diberi lencana penuh dengan jumlah dan warna tenda untuk membantu mereka jika hilang.

Arab Saudi yang memiliki reputasi sebagai penjaga situs suci Islam dan mengorganisir jamaah. Ssebelum ini, negeri ini  telah diserang segelintir kelompok militan yang diklaim Daesh.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Saudi Mansour Turkey mengatakan pasukan keamanan telah mengatasi sejumlah kecil kelompok militan di Makkah dan Madinah selama beberapa tahun terakhir.

Sementara itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin selaku Amirul Hajj 1438H/2017M dalam sambutannya saat Wukuf di Arafah, Kamis (31/09/2017) mengajak umat Islam Indonesia berhenti sejenak dari seluruh aktivitas keduniawian untuk melakukan instrospeksi diri untuk lebih mengenali diri dan  mengajak merawat persaudaraan.

“Persaudaraan adalah sesuatu yang mendasar yang oleh Rasulullah dijadikan indikator kemabruran,” tutur Menag.

loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...