Inggris Desak Myanmar Akhiri Pembantaian Muslim Rohingya



Pemerintah Inggris mendesak Myanmar segera mengakhiri pembantaian terhadap etnis Muslim Rohingya dan membuka pintu bagi bantuan kemanusiaan.

“Kekerasan mengerikan harus segara dihentikan sekarang,” kata Sekretaris Pembangunan Internasional Priti Patel dalam pernyataan tertulisnya.

"Inggris juga mendesak agar pasukan keamanan untuk mengurangi militer di Rakhine dan segera membuka akses bagi bantuan kemanusiaan,” katanya.

Patel juga mengatakan, Inggris akan mengirim bantuan pangan untuk 30.000 orang dan 3000 anak kecil yang menderita kekurangan gizi di beberapa wilayah Rakhine.

“Semuanya harus berubah. Pemerintah Burma harus membuka pintu masuk bantuan bagi pengungsi yang sangat membutuhkan saat ini,” katanya lagi.

Mengenai situasi di negara tetangga Bangladesh, Patel juga memastikan akan tetap membantu Bangladesh dalam menerima pengungsi dari etnis muslim Rohingya.

"Inggris siap untuk mendukung rekomendasi dari Komisi Penasihat Rakhine yang dipimpin Kofi Annan untuk membantu pembangunan jangka panjang semua orang di negara bagian Rakhine. Namun saat ini tindakan yang amat sangat dibutuhkan adalah pemerintah Myanmar mengakhiri kekerasan militer dan mengizinkan akses kemanusiaan,” ucap Patel.

Menurut PBB, lebih dari 250.000 pengungsi Rohingya telah melarikan diri ke Bangladesh dalam dua minggu terakhir untuk menghindari pembantaian di Myanmar.

PBB juga telah mempunyai data dokumentasi perkosaan massal, pembunuhan sadis, kekerasan brutal yang menimpa muslim Rohingya dari orang dewasa hingga bayi.

Human Rights Watch (HRW) yang berbasis di New York mengatakan bahwa mereka telah mewawancarai 50 pengungsi Rohingya yang tiba di Bangladesh. Dalam wawancaranya, pengungsi Rohingya menceritakan dengan jelas bagaimana mereka dibunuh, diusir, dan di bom di desa-desa mereka.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berjanji untuk membawa penderitaan Rohingya pada pertemuan tahunan Majelis Umum PBB akhir bulan ini.

sumber: ts
loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...