Elemen Mahasiswa dan Pemuda Bali Galang Dana untuk Korban Kemanusiaan Rohingya



Usai shalat Jumat (08/09), ratusan pemuda dan mahasiswa di Bali turun ke jalanan. Mereka melakukan penggalangan dana yang nantinya akan didonasikan untuk etnis Muslim Rohingya.

Ratusan pemuda dan mahasiswa Bali ini tergabung dalam Aliansi Pemuda Peduli Rohingya, yang terdiri dari berbagai organisasi diantaranya KAHMI, HMI, PII, IMM, IPM, Pemuda Muhammadiyah, KOKAM, GP Anshor, Puskomda Bali, FPMI, IM3, IMMUKI, KAMMI, MCOS, FOKMSITA, IAHA, JPMRI, GEMMAR, GAMMIS, ACT, ARBAIN, FPMB, MRI, KMOSSAK, dan IRMUSA. Aksi penggalangan dana ini dilakukan di perempatan Jalan Sudirman-Dewi Sartika, Bali.

Aksi ini berlangsung selama dua jam dan mendapatkan pengawalan ketat dari pihak kepolisian. Peggalangan dana ini dipicu atas kejahatan kemanusiaan (genosida) yang menimpa warga Muslim Rohingya di Myanmar.

Menurut Ilham Affandy Sirait, selaku Koordinator Aksi Kemanusiaan untuk Rohingya di Bali, penggalangan dana yang dilakukan elemen pemuda dan mahasiswa di Bali bukan semata karena persamaan agama yang dianut mayoritas masayarakat Indonesia tetapi lebih menekankan dari aspek kemanusiaan

“Aksi ini merupakan asksi kemanusiaan semata bukan karena persamaan agama yang dianut. Sudah seharusnya kita membantu warga Etnis Rohingya yang sedang mengalami tragedi kemanusiaan. Aksi yang kami lakukan berdasarkan Pembukaan UUD 1945 Alinea Pertama dimana ditekankan bahwa penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan,” tegasnya.

Dari penggalangan ini terkumpul dana sebesar Rp 46.091.400,-. Seluruh dana yang terkumpul akan didonasikan langsung ke lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT). Selain di persimpangan Jalan Sudirman –Dewi Sartika, kegiatan penggalangan dana ini juga dilakukan di sejumlah masjid dan musholla seperti di Masjid Al Ikhlas, Masjid Baiturrahman, Masjid Al Furqan, Masjid Al Ikhlas Bandara Ngurah Rai, Masjid Baitul Ummah, Masjid As Salam, Masjid Sadar, Masjid Baitul Mukmini, Masjid Ibnu Batutah, Mushalla Al Azmi, Mushalla Al Amanah GKN Renon, Musholla Mandala Darussalam, Masjid Baitul Makmur dan beberapa Masjid serta Mushola di Bali.

Dalam aksi kemanusiaan ini, Aliansi Pemuda Peduli Rohingya membuat pernyataan sikap diantaranya, mengutuk tindakan genosida etnis Rohingya yang terjadi di Myanmar, meminta pemerintah Indonesia untuk mengusir Duta Besar Myanmar dari Indonesia jika Myamar tidak serius menyelessaikan kejahatan kemanusiaan tersebut, mendukung penuh upaya pemerintah Indonesia untuk berperan aktif dalam penyelesaian krisis kemanusiaan yang terjadi di Myanmar, mendesak anggota ASEAN memberikan sanksi diplomatik kepada Myanmar, mendessak PBB untuk menekan Myanmar agar hak-hak kewarganegaraan kepada etnis Rohingya, menyeret elit pemerintah Myanmar yang menjadi aktor intelektual genosida ke Mahkamah Internasional, menghimbau untuk seluruh umat Buddha di Indonesia untuk tidak takut dan seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak mudah terprovokasi serta tetap menjaga kerukunan umat beragama, dan menagajak masyarakat serta seluruh aktivis dan pemuda Indonesia untuk melakukan penggalangan dana kemanusiaan bagi Rohingya.

Sayangnya, sejumlah media ada yang memberitakan kegiatan aksi kemanusiaan ini ditujukan untuk berunjuk rasa kepada Presiden Jokowi yang sedang melakukan kunjungan kenegaraan ke Pulau Bali dalam waktu yang sama. Padahal nyatanya aksi ini tidak ada kaitannya dengan kunjungan Presiden Joko Widodo ke Bali

sumber: kiblat
loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...