Dhani: Sejak 1945, 1948, 1965 Sampai 2017, Rakyat Selalu di Belakang Panglima TNI
Setidaknya, massa umat yang hadir pada “Aksi Bela Islam 212” akan berada di belakang Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Pernyataan itu disampaikan kolumnis Syafruddin Azhar menyikapi cibiran dan tudingan sejumlah pihak pada Panglima TNI Gatot Nurmantyo, utamanya setelah pernyataan Gatot soal pengadaan senjata ilegal di luar institusi TNI dan Polri.
“Setidaknya, massa umat yang hadir di momen ini akan berada di belakang Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo,” tulis Syafruddin di akun Twitter @didienAZHAR. @didienAZHAR menyisipkan foto Aksi Bela Islam 212 di Monumen Nasional.
Menurut Syafruddin langkah Panglima TNI yang mengungkapkan adanya pengadaan 5000 pucuk senjata tidak salah. “Panglima TNI tidak salah ungkapkan 5.000 pucuk senjata di acara informal, yang dukung Menkopolhukam pada lebay. #KamiBersamaPanglimaTNI,” @didienAZHAR.
Syafruddin menilai, secara tidak langsung Gatot Nurmantyo telah memberikan penjelasan secara tidak langsung kepada rakyat tentang potensi ancaman keamanan yang bisa muncul dari pembelian senjata ilegal tersebut.
“Panglima TNI sebagai Commander in Charge, yang bertanggung jawab atas keamanan negara dari menit ke menit, dengan cara Tuhan, beliau telah memberikan penjelasan secara tak langsung kepada rakyat tentang potensi ancaman keamanan yang bisa muncul dari pembelian senjata ilegal tsb,” tulis @didienAZHAR.
Tak ragu-ragu, Syafruddin menyebut langkah Gatot Nurmantyo itu jelas membela Pancasila dan NKRI. “Baru kali ini pasca 98 seorang Panglima TNI menghadapi dinamika politik yang sangat kompleks. Dan langkah yang beliau ambil adalah langkah yang jelas membela Pancasila dan NKRI,” tegas @didienAZHAR.
Soal dukungan rakyat kepada Panglima TNI Gatot Nurmantyo, musisi kondang Ahmad Dhani menegaskan hal senada dengan Syafruddin Azhar.
“Sejak 1945,1948,1965 sampe 2017, RAKYAT SELALU DI BELAKANG PANGLIMA TNI. JASMERAH. #ADP,” tulis Dhani di akun @AHMADDHANIPRAST.
[ito]
loading...
loading...