Brigade Al-Qassam: Dinding Raksasa Israel Tak Akan Mampu Hadapi Terowongan Palestina
Dalam satu pernyataannya Brigade Izzuddin Al-Qassam mengatakan, “dinding raksasa bawah tanah yang telah dibangun oleh pasukan penjajah Israel di Jalur Gaza untuk memblokade terowongan Palestina tidak akan (mampu) membatasi kemampuan perlawanan.”
“Berbagai cara dan pengalaman yang ditempuh Israel selama beberapa tahun terakhir terbukti tidak berpengaruh apa-apa menghadapi terowongan-terowongan perlawanan,” kata Al-Qassam lebih lanjut.
Pernyataan Al-Qassam bahwa “penjajah (Israel) masih terus mengejar ilusi mimpi dan fatamorgana” merujuk pada pengumuman terbaru Israel yang akan membangun dinding beton raksasa di atas & di bawah tanah, termasuk akan dilengkapi dengan alat pendeteksi terowongan.
Efektifitas dinding raksasa mulai dipertanyakan menyusul pernyataan Brigade Izzuddin Al-Qassam yang mengatakan bahwa pengumuman (proyek dinding) itu hanyalah upaya untuk menarik perhatian media yang diharapkan bisa menenangkan warga pendudukan penjajah Israel yang merasa semakin tidak aman.
Radio militer melaporkan, dinding yang terbuat dari papan beton itu juga akan dilengkapi dengan sensor. Diperkirakan dinding akan membentang sekitar 64 kilometer dengan tinggi 40 meter. Proyek high-cost sekaligus ambisius ini juga akan meliputi pembangunan turap lepas pantai untuk mengantisipasi serangan taktik komando yang berbasis laut.
Pasukan Israel telah memulai pembangunan dinding beton raksasa di sepanjang perbatasan dengan Gaza sejak beberapa pekan yang lalu. Diharapkan mega-proyek itu akan selesai dalam waktu dua tahun sebagaimana pernyataan petinggi militer Mayor Jenderal Eyal Zamir pada bulan Agustus. Kendati demikian, banyak pihak termasuk di dalam negeri Israel sendiri meyakini bahwa Israel tidak akan mampu menyelesaikan proyek pembangunan ini karena biayanya terlalu tinggi.
Terowongan-terowongan yang dibangun oleh Brigade Al-Qassam di antaranya sangat efektif dan berguna membantu pejuang-pejuang Palestina menyerang pos-pos militer Israel yang ada di perbatasan Jalur Gaza selama berlangsung agresi militer Israel. Selain itu, terowongan telah banyak membantu warga Palestina bertahan hidup dan keluar dari dampak pengepungan Israel yang melumpuhkan sendi-sendi kehidupan selama hampir satu dekade.
sumber: kiblat
loading...
loading...