Soal Penggusuran, Gerindra DKI: Rezim Ahok Rusak Ekonomi Rakyat Miskin
Ketua DPC Partai Gerindra Jakarta Timur, Adi Kurnia Setiadi menyesalkan penggusuran yang massif dilakukan oleh rezim Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan dilanjutkan oleh Djarot Saiful Hidayat.
Sebab, kata Adi, penggusuran warga miskin telah terbukti menyebabkan kerusakan ekonomi yang luar biasa.
Pemicunya adalah Pemprov DKI merelokasi warga korban gusuran ke rumah susun sewa (rusunawa) yang jauh dari lokasi tempat awal mereka mencari nafkah.
"Makanya saya bilang setiap penggusuran pasti menimbulkan dampak kerusakan ekonomi warga," kata Adi, Jakarta, Senin (21/8/2017).
Adi menuturkan, relokasi ke rusunawa terbukti bukan membuat kehidupan warga korban gusuran semakin membaik tapi justru sebaliknya. Relokasi malah semakin memiskinkan mereka.
"Warga yang awalnya bekerja serabutan yang pendapatannya tidak tetap, tapi harus membayar sewa tiap bulan di rusunawa. Sekarang apa yang terjadi? Mereka tak mampu bayar kan!," cetus Adi.
Dia mencontohkan, kasus warga penggusuran eks Kampung Pulo Jakarta Timur yang dipindahkan ke Rumah Jatinegara Barat. Saat ini, ada 38 keluarga yang menunggak sewa dengan jumlah tunggakan dari Rp 1,2 juta hingga Rp 1,7 juta.
Oleh pengelola rusun, mereka diminta membuat pernyataan bersedia mengembalikan kunci alias angkat kaki dari rusun kalau tidak melunasi tunggakan.
"Bukan hanya di Rusunawa Jatinegara Barat, tapi banyak di rusunawa lain terjadi kondisi serupa," ujar Adi.
Dimana penghuni rusun yang menunggak sewa kemudian keluar, digantikan orang baru yang juga korban penggusuran.
"Kalau seperti ini, maka program relokasi warga ke rusun sewa bukanlah solusi tepat," pesan Adi.
loading...
loading...