SBY: Jangan Jadi Bangsa Cengeng yang Mudah Menyerah dan Suka Mengeluh



Presiden Republik Indonesia (RI) keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hadir dalam Dialog Kebangsaan bertema ‘Mengelola Keberagaman, Meneguhkan Keindonesiaan’ yang diselenggarakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Auditorium LIPI, Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2017).
Dalam pidatonya, SBY menyampaikan permasalahan yang terkait dengan masalah kebangsaan yang terjadi, sekaligus masa depan Indonesia.
Untuk menghadapi segala permasalahan tersebut, SBY menekankan sikap optimis yang perlu dimiliki oleh segenap elemen bangsa Indonesia. Dia percaya bahwa sikap optimis akan mampu menjawab segala permasalahan.
“Marilah kita menjadi bangsa yang optimis dan jangan pesimis. Insya Allah Indonesia yang kita cintai ini akan maju dan sukses di abad ke-21. Mari kita bangun semangat Indonesia. Kalau negara lain bisa, insya Allah dengan kerja keras yang dilakukan Indonesia juga bisa,” ucapnya saat ditemui di Auditorium LIPI, Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2017).
Dia melanjutkan, sikap optimis perlu diperkuat dengan kerja keras agar cita-cita untuk membangun bangsa bisa terwujud.
“Jangan menjadi manusia dan bangsa yang pesimistik, cengeng, mudah menyerah, serta selalu mengeluh dan suka menyalahkan pihak lain,” ujarnya.
Sebaliknya, jika sifat buruk tersebut yang dimiliki, imbasnya akan terasa pada pembangunan di Indonesia. Dia menjamin, pembangunan tidak akan bisa berjalan ke arah yang positif.
“Kalau karakter negatif itu kita miliki, kita tidak akan jadi siapa-siapa. Indoensia tidak akan ke mana-mana. Tentu bukan itu Indonesia yang kita impikan bersama,” tandasnya.

loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...