Niat Prabowo Untuk Jungkalkan Jokowi Dinilai Tidak Main-main



Keinginan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto untuk menjungkalkan Joko Widodo dalam kontes Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 tampaknya tidak main-main. Hal ini dinyatakan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin.
Kepada Aktual, Ujang menyatakan jika rivalitas keduanya tampak semakin kentara dalam absennya Prabowo dalam sidang tahunan parlemen pada Rabu (16/8) lalu. Ia menilai keabsenan tersebut menyiratkan jika mantan Pangkostrad ini memang memposisikan sebagai pihak yang berseberangan dengan Jokowi.
“Saya melihat, Prabowo semakin mempertegas posisinya untuk melawan Jokowi di Pilpres nanti,” kata Ujang di Jakarta, Kamis (17/8/2017).
Seperti yang diketahui sebelumnya, Prabowo memang sempat bertemu dengan Jokowi pada akhir tahun lalu di tengah memanasnya kondisi pjyim akibat kasus penistaan agama oleh Ahok.
Namun belakangan Prabowo dan Gerindra sangat jelas menunjukkan kelantangannya dalam menentang pemerintah, khususnya terkait dengan disahkannya Undang-undang Pemilihan Umum (UU Pemilu) yang melegalkan ambang batas Presiden 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara nasional sebagai syarat melaju dalam Pilpres 2019.
Bahkan, Prabowo sempat menyambangi Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu lalu di Cikeas, dan menyatakan bahwa ambang batas Presiden adalah lelucon politik. Selain itu, Ujang juga menyebut bahwa pertemuan dua purnawirawan Jenderal Angkatan Darat ini sebagai pembentukan poros baru untuk Pilpres dua tahun mendatang.
Ujang mengatakan, hal itu juga dipertegas dengan diselenggarakannya upacara Peringatan HUT RI di Universitas Bung Karno yang dipimpin langsung oleh Prabowo.
“Jadi secara politik, hal itu bisa dibaca sebagai simbol perlawanan secara politik,” ujar akademisi asal Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) ini.
Selain itu, Ujang juga menuturkan, sebagai tokoh bangsa dan tokoh nasional yang merupakan lawan Jokowi dalam Pilpres 2014 lalu dan juga digadang-gadang sebagai pesaing kuat Jokowi di Pilpres 2019 nanti, semestinya Prabowo hadir dalam sidang bersama tahunan kemarin.
Untuk itu, menurut Ujang, akan lebih indah dan harmonis jika seluruh tokoh bangsa seperti Prabowo hadir pada Sidang Bersama Tahunan DPR/MPR/DPD RI bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Akan terlihat indah kalau seluruh tokoh bangsa hadir kemarin, minimal bisa menyejukkan mata masyarakat melihat simbol kebersamaan dan persatuan dari mereka,” tutup Ujang.

loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...