LDNU: Novel Diserang Usai Salat Subuh Melukai Kehormatan Kaum Muslim



Empat bulan berlalu, kejelasan kasus penyerangan terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan, masih belum menemukan titik terang. Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) memandang penyerangan tersebut merupakan perbuatan biadab.

Ada dua alasan mengapa LDNU menilai penyerangan terhadap Novel sebagai perbuatan biadab. Yang pertama, LDNU menduga penyerangan tersebut berlatar belakang serangan balik dari para pelaku korupsi yang kini sedang ditangani oleh KPK.

"Kedua, penyerangan dilakukan pada saat saudara Novel Baswedan, sebagai umat muslim usai melakukan ibadah salat subuh. Hal ini tidak hanya menjadi masalah bagi saudara Novel Baswedan pribadi, tetapi juga melukai kehormatan kaum muslim. Penyerangan tersebut merupakan penghinaan dan teror bagi kebebasan beribadah dan beragama yang dilindungi oleh UUD 1945," kata Ketua LDNU Jakarta Utara, Hamdan Maulana, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (12/8).

LDNU, kata Hamdan, merasa perlu menyikapi peristiwa ini dan mendesak Presiden Joko Widodo untuk segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mengusut tuntas pelaku hingga dalang dari kasus penyerangan Novel. LDNU pun menghargai kinerja Polri yang hingga kini masih memburu pelaku penyiraman. 

Namun, TPGF diperlukan karena hingga kini penyusutan kasus ini belum mencapai titik terang dan perlu mendapatkan perhatian Presiden.

"Kami menghargai upaya dan kinerja yang telah dilakukan oleh Polri dalam menangani perkara ini. Namun bahwa penanganan tersebut telah berjalan selama empat bulan tanpa ada titik terang perlu menjadi perhatian Presiden RI," paparnya.

Lebih lanjut, pemberantasan korupsi merupakan jihad fi sabilillah. Oleh karenanya, LDNU mendukung penuh pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK, sekaligus menyatakan dukungan moral kepada Novel.

Dia pun mengimbau seluruh Ta'mir Masjid di wilayah Jakarta Utara, khususnya di seluruh Indonesia untuk memperhatikan faktor keamanan jemaah dalam pelayanan ke ta'miran masjid.

"Misalnya dengan memberikan penerangan yang memadai, pemasangan CCTV, dan lain-lain," ujarnya.

"Menyerukan kepada para dai di wilayah Jakarta Utara untuk mendoakan kesembuhan saudara Novel Baswedan yang sampai hari ini masih dirawat di Singapura," tutupnya.


loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...