Kasus Victor, DDII: Umat Islam Perlu Bersikap Terhadap Nasdem
Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) menyayangkan sikap DPP Partai Nasdem yang membela kadernya Victor Laiskodat terkait pidatonya yang menuduh empat parpol dan umat Islam yang menolak Perppu Ormas sebagai kelompok ekstremis.
Ketua Umum DDII Mohammad Siddik menegaskan, pernyataan Victor yang juga politikus Nasdem itu sangat memalukan dan sangat disesalkan. Karena menimbulkan badai politik baru pasca kasus Ahok.
“Tetapi kondisi ini lebih memalukan dan sangat disesalkan lagi, karena sikap DPP Nasdem yang secara resmi membela kebodohan kadernya mengenai sejarah politik lndonesia,” kata Mohammad Siddik dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/8).
Menurut Siddik, pernyataan Victor bisa mengarah terjadinya tirani minoritas. Ia juga mengatakan, pidato Ketua Fraksi Nasdem DPR RI itu berpotensi membahayakan kehidupan demokrasi dan kenegaraan di Indonesia dan telah mengancam NKRI dan kebhinekaan serta sistem kerukunan masyarakat plural NKRI.
“Apakah saudara Victor lupa bahwa Bapak bangsa dan inisiator Pancasila, Bung Karno menyeru kepada Umat Islam, Silakan isi Pancasila dengan ideologi dan kearifan nilai-nilai Islam. Seperti yang Almarhum persilakan juga kepada komunitas yang lain,” tutur Siddik.
“Dan apakah saudara Victor tidak tahu bahwa ketika Presiden Soekarno mengumumkan kembalinya NKRI kepada UUD 45 melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959, dengan dijiwai oleh Piagam Jakarta sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan,” ujar Siddik menambahkan.
Lebih jauh Siddik berpendapat, apa yang dijadikan alasan pembelaaan bagi DPP Partai Nasdem dalam kasus Victor ini sebagai sesuatu yang murahan, dengan hanya mengatakan salah kutip.
Karena itu, DDII mengimbau umat Islam perlu mengambil sikap terhadap partai Nasdem, jika DPP Nasdem tetap membela kader yang tidak paham sejarah politik bangsa.
“Saya merasa beralasan mendesak setiap orang Islam yang peduli agamanya untuk mengoreksi sikap partai Nasdem yang menyakitkan hati umat Islam, membahayakan Pancasila, NKRI dan Kebhinekaan bangsa,” pungkasnya.
loading...
loading...