Jokowi: Tak ada Keharusan 5 Hari Sekolah; Pengamat: Lemah, Nyerah Sama Tekanan Massa!



Gelombang penolakan terhadap kebijakan full day school (FDS) yang digalang Nahdliyin semakin menguat. Bahkan, beredar video viral pelibatan anak-anak dalam aksi demonstrasi menolak Permendikbud 23/2017.

Terkait pro kontra FDS ini Presiden Joko Widodo telah mengambil sikap, dengan menegaskan bahwa tidak ada keharusan lima hari sekolah. 

Hanya saja, sikap Presiden Jokowi itu dinilai terlambat, di mana aksi massa sudah menguat. Pengamat politik Umar Syadat Hasibuan menilai, sikap Jokowi itu sebagai bentuk lemahnya penguasa melawan tekanan massa. 

“Lemah nyerah sama tekanan massa,” tegas Umar Hasibuan di akun Twitter @Umar_Hasibuan, meretweet akun resmi Kemendikbud, @Kemdikbud_RI. Sebelumnya @Kemdikbud_RI menulis: “Presiden @jokowi: tidak ada keharusan untuk 5 hari sekolah, perpres sedang kami godok, nanti kita umumkan. Jember(13/8/2017)”

Soal polemik FDS, aktivis senior PP GP Ansor, Sumantri Suwarno, menegaskan bahwa urusan FDS bukan lagi di Mendikbud Muhadjir Efendi, tetapi Presiden Jokowi. “Urusan FDS ini kuncinya sudah di Pak Jokowi. Bukan lagi di Pak Muhajir. Semoga Pak @jokowi cepat mencari solusi agar tidak kontra produktif,” tegas Mantris di akun ‏@mantriss.

Menurut Mantris, masalah FDS tidak terkait urusan NU atau Muhammadiyah. “Atas FDS pun saya tak melihatnya ini urusan NU Muhammadiyah. Hanya NU sebagai kelompok terdampak, berhak menyuarakan interestnya,” tulis @mantriss.

Diberitakan sebelumnya, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) prihatin dengan pelibatan anak-anak dalam aksi demonstrasi penolakan kebijakan Menteri Pendidikan dan Budaya Muhajir Efendi terkait dengan full day school (FDS) yang sempat viral di media sosial.

Terlebih, dalam aksi tersebut selain menyerukan takbir juga ‘menyerukan yel-yel ujaran kasar ‘bunuh, bunuh, bunuh menterinya, bunuh menterinya sekarang juga’.

“Dengan adanya ucapan tidak patut dari anak-anak tersebut, KPAI prihatin adanya pihak-pihak yang sengaja memanfaatkan anak untuk kepentingan tertentu, seolah rasa kasih sayang di antara sesama anak bangsa sudah mulai luntur,” kata Komisioner KPAI Sitti Hikmawatty seperti dikutip aktual (14/08).

loading...

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

loading...