Haris Azhar: Enggak Usah Ngomong Kemerdekaan, kalau Kasus Munir Belum Terungkap



Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Haris Azhar mencurahkan unek-uneknya kepada Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Indonesia ke-72.
Menurutnya, pemerintah tak perlu berkoar‎ tentang kemerdekan dan Pancasila bila kasus-kasus HAM tak kunjung diselesaikan. Terutama, soal kasus tewasnya aktivis Munir Said yang hingga kini belum menemui titik terang.
“Kita sebagai bangsa menjelang hari kemerdekaan. Enggak usah ngomong Pancasila, kalau kasus Munir tidak diselesaikan,” ‎kritik Haris saat konferensi pers di kantor KontraS, Jalan Kramat Raya II, Jakarta Pusat, Rabu (16/8/2017).
Haris menuding rezim Jokowi saat ini sangat memalukan. ‎Hal itu terkait sikap Mahkamah Agung yang menolak permohonan kasasi atas permohonan informasi dokumen Tim Pencari Fakta (TPF) Munir.
“Malu lah bekerja di belakang Jokowi dengan titel hukum tapi tidak bisa bekerja,” sindirnya.
Mantan Koordinator KontraS ini juga menuding putusan MA tersebut sangat bermuatan politis.
“Iya ini sangat politis. Menunjukan bahwa rezim hari ini berani-beraninya main mata. Pasti ada sesuatu yang membuat tidak rasional. Dan tidak taat hukum,” tandasnya.
Kasus pembunuhan Munir memang masih menyisakan sejumlah kejanggalan dan pertanyaan. Sejak 13 tahun Munir dibunuh, hingga kini masih belum terungkap siapa pelaku intelektualnya.
Munir dibunuh dengan racun yang dimasukkan ke dalam makanannya dalam penerbangan dari Jakarta ke Amsterdam dengan pesawat Garuda Indonesia GA 974 pada 7 September 2004.
Dalam kasus itu, mantan pilot Garuda, Pollycarpus Budihari Priyanto, divonis penjara selama 14 tahun. Namun kini Pollycarpus telah bebas bersyarat seusai menjalani masa hukuman 8 tahun.
Jika hasil temuan TPF kasus Munir menunjukkan adanya keterlibatan pelaku intelektual dalam institusi intelijen negara, lalu siapa pembunuh Munir sesungguhnya? Selama 12 tahun, misteri iu memang belum terjawab.
loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...