Fraksi Gerindra DKI Kecam Pengusiran Warga Rusun, "ini Sudah Keterlaluan..!"



Sekretaris Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI, Syarif mengecam pengusiran terhadap warga miskin penghuni 216 unit rumah susun sewa (Rusunawa) Tambora, Jakarta Barat. Pasalnya, pengusiran dilakukan dengan alasan penghuni menunggak pembayaran sewa, padahal mereka yang diusir adalah korban penggusuran.

Syarif mengatakan, pengusiran dengan cara penyegelan tersebut membuktikan Pemprov DKI tidak peduli pada nasib rakyat miskin dan korban penggusuran.

“Tindakan penyegelan yang berujung pada pengusiran ini sudah keterlaluan,” kata Syarif, seperti dikutip garudayaksa, Kamis (24/8).

Syarif menjelaskan, para penghuni rusunawa itu sebagian besar adalah korban penggusuran yang memang masih menyesuaikan diri dengan kondisi kehidupan di rusunawa, termasuk menyesuaikan dengan kondisi ekonomi mereka.

Syarif yang juga Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta itu mengungkapkan, sebagian besar dari mereka telah kehilangan mata pencaharian, ketika digusur dari tempat tinggalnya yang lama. Sehingga ketika mereka harus mengalami ketidakmampuan membayar sewa, seharusnya Pemprov DKI mencarikan solusi yang baik buat mereka.

“Bukan dengan menyegel apalagi sampai harus melakukan pengusiran,” tegasnya.

Untuk itu, Syarif berencana akan memanggil Pemprov DKI dan sejumlah pihak terkait lainnya termasuk juga para korban pengusiran.

“Diharapkan pekan depan dapat segera dipanggil sehingga persoalan ini terselesaikan,” pungkasnya. 

loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...