Aneh! Motor Dituding Jadi Biang Macet Jakarta, Djarot Salahkan Program DP Murah



Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengeluhkan rendahnya uang muka (DP) untuk membeli sepeda motor di Jakarta. Menurutnya, hal tersebut memberikan pengaruh pada semakin meningkatnya kemacetan di wilayah Ibu Kota.
Saat ditemui di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Djarot menjelaskan, rendahnya DP membuat masyarakat mudah tergoda untuk membeli sepeda motor. Akibatnya, jumlah kendaraan roda dua tersebut akan semakin meningkat dan kian memenuhi ruas-ruas jalan di Jakarta.
“Sekarang beli motor-motor itu mudah dan praktis. Lima ratus ribu rupiah sudah bisa bawa motor. Betul enggak? Anda juga bisa lihat bahwa satu rumah itu rata-rata memiliki lebih dari satu motor,” ujar Djarot saat menemui wartawan, Kamis (24/8/2017).
Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akhirnya sepakat untuk memberlakukan larangan sepeda motor di kawasan Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan MH. Thamrin. Larangan tersebut akan diuji coba pada tanggal 11 September mendatang.
Namun di kesempatan yang sama, Djarot menegaskan bahwa dirinya tidak berniat untuk mendiskriminasi pengendara sepeda motor.”Kami tidak diskriminasi, tapi kami atur. September baru mulai uji coba,” lanjut Djarot.
Ia pun kembali mengingatkan, setidaknya ada pertambahan sebesar 1.500 kendaraan roda dua setiap harinya di Jakarta. Djarot juga menjelaskan, pihaknya tak memiliki wewenang untuk menahan laju produksi kendaraan roda dua.
“Kami tentu saja tidak bisa membatasi produksi. Kami hanya bisa mengatur keluar-masuk kendaraan pribadi di Jakarta,” ujar Djarot.
Oleh karena itu selain menerapkan kebijakan pelarangan sepeda motor untuk mengurangi jumlah kendaraan di jalanan Jakarta, Djarot mengatakan pihak Pemrov DKI Jakarta terus memperbaiki kualitas pelayanan transportasi publik.
“Kami fokus untuk perbaiki transportasi publik, transportasi massal, termasuk MRT dan BRT. Busway kita itu headway-nya jadi lambat karena macet. Kalau seumpama busway bisa lancar dan tidak diokupasi, maka akan efektif untuk menjamin ketepatan,” tutur Djarot.
loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...